Bubur Jagung

Kamis 26-05-2022,08:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Mirza Mirwan

Sebelum Subuh buka Disway. Masih Pikachiu. Setelah ngaji satu juz buka Disway lagi, masih juga Pikachiu. Yo wis. Saya buka App NY Times. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Lagi-lagi penembakan brutal di sekolah. Kali ini terjadi di sebuah Sekolah Dasar di Uvalde, Texas, Robb Elementary Schhol. Korbannya? Bukan hanya 5,6,7, tetapi 15 orang -- 14 murid dan seorang guru. Usai baca berita itu saya balik ke Disway. Alhamdulillah, akhirnya muncul juga catatan edisi hari ini. Tetapi seusai membacanya, lho, kok sudah banyak komentar. Bahkan sudah ada yang diposting sejak satu jam yang lalu. Ooo, rupaya catatan hari ini sudah diposting sejak pukul empat, tetapi di kolom catatan ditaruh di nomor dua. "Borassus Flabellifer!" umpat saya dalam hati. Tolong dong, Admin, jangan memperbesar kemaluan Pak DI. Eh, kok kayaknya nggak pas, ya. Maksud saya, jangan membuat Pak DI malu. Sebenarnya, saya juga kasiman kalau sampeyan selalu diprotes pembaca. Cobalah bekerja dengan hati senang. Kesalahan-kesalahan yang sering dibuat Admin kayaknya karena bekerja dengan menggerutu. Tabik.

bagus aryo sutikno

Sabar ya Admin. Mohon bersabar. Di suatu masa, ada buku berjudul sepatu Dahlan. Moga nggak untuk nimpuk kepala si Admin.

Abu Abu

Tanpa sakit? Bagi saya, sakit itu perlu agar tahu rasanya nyaman. Tak ada sakit tak ada nyaman. Sakit dulu, nyaman kemudian. Ahhhhh…. Enaknya.

Paul Ivan

Layanan kesehatan di negeri via valen masih berkualitas rendah, bila di bandingkan negeri maju, bener ada bpjs tapi meski ada peningkatan layanan bpjs jika di banding dengan swasta masih kalah jauh, di kota koya Kabupaten dokter spesialis masih seperti raja, karena singgle faktor meski kini ada penambahan, tapi jika di lihat dari jumlah penduduk sangat kurang. Bener sekolah spesialis mahal, tapi peminatnya sangat banyak, apakah mahalnya sekolah spesialis tidak bisa di atur ulang, itulah tugas pemerintah untuk kembali mengaturnya, sekiranya pemerintah niat untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan rakyatnya Untung pak jokowi telah membuat Indonesia lebih hebat termasuk di bidang kesehatan Jokowi adalah kita Bersih merakyat kerja nyata Indonesia hebat

agus budiyanto

Sehat tanpa sakit. Mengajarkan bagaimana mengatur pola makan, apa yang harus dimakan dan tidak boleh dimakan. Bagaimana cara mengatur pola hidup, apa yang harus dipikirkan dan apa yang tidak perlu dipikirkan. Bagaimana mengatur olahraga dan tak lupa beribadah memohon kepada yang Tuhan yang kuasa.

Ibnu Shonnan

Biaya dalam kehidupan ini, diantara yang paling tinggi adalah kesehatan dan pendidikan. Profesi yang bergaji lumayan tebal diantaranya adalah dokter. Bisnis yang mengiurkan diantarnya adalah rumah sakit. Cerita dokter Agus Fahruddin sangat menginspirasi. Jaminan kesehatan sudah punya rumah sakit sendiri. Dan jaminan untuk pendidikan juga sudah punya universitas sendiri. Kurang apa lagi? Tinggal kehendak tuhan yang mengakhiri.

Kaizan Saputra

Ini koment teman saya yg seorang Dokter tentang tulisan ini. Saya kutip sepenuhnya: Informasi yang cukup ayahab ????…membayangkan cerita sukses itu memicu para dokter banting setir, dan salah satu risikonya adalah ketiadaan tenaga ahli/spesialis ke depannya. Tak ada lagi bekerja dengan hati, berganti dengan bekerja demi cuan atas nama kemanusiaan ????

Wisang Geni

Pak Dahlan mohon maaf, saya bukan anti iklan karena saya paham media juga butuh pendanaan. Namun rasanya disway perlu memperbaiki penempatan iklan di website, karena sebagai pembaca saya merasa penempatan iklan saat ini cukup mengganggu pengalaman membaca saya. Terima kasih.

Tags :
Kategori :

Terkait