Bubur Jagung

Kamis 26-05-2022,08:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Akagami Shanks

Bukankan tugas-tugas kalian untuk mengurusi dzon / presepsi umat manusia. Ini kok tidak di laksanakan. Manusia cuma di buat gready. Ini nih gw (kenalin sebut nama). Ngecap lama, setelah itu. Gebrak meja. Bahas 1T. Gw lawan, nendang bos. Gepreklah. Mobil baru. Kadang akting nangis. Pas di lihat dari langit, oh lagi nipu biar jamaahnya seneng?. Satunya lagi cuma di buat takut. (Haram, neraka, Kafir). Nah, apa bedanya kalian dengan bandar judi kalau kerjanya cuma buat orang takut sama serakah?.

edi hartono

Para dokter memberontak: "Mengapa para dokter selalu diperalat oleh pemilik modal". Serius? Memang ada manusia hidup yg tdk diperalat? Sebenarnya, manusia itu pasti diperalat oleh apa yg dia miliki! Bayangkan HP yg anda pakai untuk baca disway ini. Saat batre habis anda harus ngecharge, saat casing rusak anda harus membelikan yg baru, saat dia jatuh anda khawatir dia rusak. Anda diperalat oleh HP kan? Contoh lain, bayangkan mobil di garasi itu. Anda diperalat olehnya. Ketika dia kotor anda harus mencucinya. Dia juga minta minum BBM kalau haus. Ketika dia batuk2 dia minta dibawa ke bengkel. Benar kan? Jangan berpikir bisa menaikinya saja. Anda juga harus siap diperalat oleh mobil Anda. Bahkan, bayangkan istri anda. Betapa bapak2 ini diperalat oleh istri mereka. Silahkan bayangkan sendiri betapa kita ini ternyata diperalat oleh istri. Pesan bagi calon bapak2 agar pernikahannya langgeng, Anda jangan hanya berpikir bisa menaiki istri Anda saja, anda juga harus siap dengan penderitaan diperalat oleh istri. Bersiaplah sebelum menyesal, wkwkwk..

yusuf baktir

Abah.. Tolong dong dirapikan layoutnya. Iklan2 ini mengganggu sekali.. Apalagi yg muncul ditengah2 text bacaan..

bagus aryo sutikno

Anggap iklan itu andheng2, bikin indah wajah. Penting ora guuuede nemlok nok pipi yaa

Juve Zhang

Komentator pada " meributkan" atribut iklan Disway yg seronok wkwkwkwk. Lah Disway saja toleran melihat komentator yg setia menulis komen nya melebihi tulisan Abah, walaupun ada batasan tapi menulis komen ber "jilid jilid" seperti demo yg ber jilid jilid. Iklan adalah " aorta " nya Disway ,juga komen ber " jilid jilid" adalah "aorta" komentator, yg satu dapat duit banyak ,yg satunya dapat "kepuasan" banyak, skor 1:1 .

sinung nugroho

Di Kemayoran Jakarta ada dr. Made yg bukan saja mau dibayar seikhlasnya saja ttp tidak jarang malah "nyangoni" pasiennya. Di Bogor dulu ada dr. Junaidi yg "dibayar" pasiennya dengan singkong ketika panen

Mirza Mirwan

Waktu lahir, orangtuanya memberi nama Lie Tek Bie. Dialah dr. Lie Agustinus Dharmawan, Ph.D. Sebagai dokter spesialis bedah -- S1, S2 dan S3 dari Jerman semua -- andaikata mau berbisnis dengan mendirikan rumah sakit, tentu mudah saja baginya. Tetapi beliau memilih untuk mendirikan yayasan. Melalui Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) ia membangun Rumah Sakit Apung pertama di Indonesia. Pekerjaan pokok beliau di RS Husada Jakarta. Tetapi secara berkala, dengan Kapal "Bahenol" yang dijadikan RS Apung beliau berlayar ke berbagai daerah terpencil untuk melayani masyarakat, utamanya yang tidak mampu. Sayangnya, setahun yang lalu RS Apung itu tenggelam di Teluk Sape, Sumbawa. Di Indramayu ada dr. S. Wijaya. Pada papan nama praktek dokter tertulis: Untuk orang miskin; Bayar seikhlasnya, taruh ke dalam kotak; Tidak usah membayar bagi yang tidak punya uang. Di Abepura, Papua, ada dr. FX Sudanto, yang dikenal sebagai "dokter seribu rupiah". Di Surabaya ada dr. Michael Leksodimulyo yang disebut sebagai "dokter gelandangan" karena suka memberi layanan kesehatan kepada orang-orang terlantar. Dan masih banyak dokter lain yang tidak mata duitan seperti itu. "Kewajiban utama seorang dokter itu menolong orang yang sakit. Bukan untuk mengumpulkan kekayaan. Seberapa banyak uang yang bisa dikumpulkan, akhirnya ditinggalkan juga bila mati," begitu konon nasehat dr. Oen Boen Ing kepada yuniornya di RS Panti Kosala dulu -- kini RS dr. OEN.

Jo Neka

Kembali ke Adagium modern.Keuangan yang maha kuasa.

Tags :
Kategori :

Terkait