Surat Cinta

Rabu 22-06-2022,07:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

LiangYangAn 梁楊安

"Bisakah pakai toples kaca? Tidak bisa. Kaca itu akan pecah. Tidak kuat menerima tekanan gas dari dalam. Ini kan proses fermentasi. Gas yang keluar dari sampah organik tadi sangat banyak." disway Itu ketika proses pembuatannya. Tetapi untuk "hasil panen eco-enzyme" justru sebaiknya dikemas dalam botol kaca atau pada plastik yang tertutup rapat untuk menjaga kualitas hasil panen agar pH nya di bawah 4.0

bagus aryo sutikno

Scrool scrool scrooll kok ndak ada bang Mirza urun info yaa. Wahh admin pasti lupa kirim kaos ANDA SUDAH TAHU ke Blio nich.

LiangYangAn 梁楊安

@Pak Jokosp Sp Saya ingin menyoroti masalah "pH rendah". Seperti ada kontradiktif antara artikel Pak DI dan juga komentar saya mengenai pH rendah yang bermanfaat pada Eco-Enzyme dengan komentar Pak Jokosp Sp "… padahal itu air sangat asam dengan PH yang sangat rendah." Masalahnya pH rendah pada air tambang mengandung unsur logam. Air asam tambang terbentuk karena adanya mineral sulfida yang tersingkap akibat kegiatan penggalian. Mineral sulfida tersebut kontak dan teroksidasi oleh oksidator utama yakni oksigen dan membentuk produk-produk oksidasi. Oksidasi minerasl sulfida dan adanya air akan membentuk produk oksidasi berupa besi fero, sulfat dan asam. Oksidasi Mineral Sulfida (Pyrite) oleh kehadiran Oksigen : 2FeS2(s) + 15O2(g) + 2H2O(l) -> 2Fe2+(aq) + 4SO42-(aq) + 4H+(aq) Pirit + Oksigen + Air -> Besi Ferro + Sulfat + Keasaman * Pyrite merupakan salah satu mineral sulfida utama yang sering ditemukan di area pertambangan terutama tambang batubara. Ketika kegiatan penggalian dan penimbunan dilakukan, mineral pyrite yang terkandung di dalam batuan penutup (overburden) maupun interburden tersingkap ke udara terbuka. Hal ini menyebabkan pyrite teroksidasi oleh oksigen bebas dan terlindi oleh air (hujan). Hasil reaksi tersebut membentuk besi ferro, sulfat, dan keasaman H+ yang menyebabkan penurunan nilai pH air.

LiangYangAn 梁楊安

Reaksi Lanjutan : Oksidasi Pyrite oleh Oksidan Besi Ferri FeS2 (aq) + 14Fe3+(aq) + 8H2O(l) -> 15Fe3+(aq) + 2SO42-(aq) + 16 H+(aq) Pirit + Besi Feri + Air -> Besi Fero + Sulfat + Keasaman (16 mol) * Reaksi ini merupakan reaksi lanjutan ketika lingkungan air terpenuhi. Besi ferri dapat berperan menjadi oksidan kuat pada kondisi lingkungan air yang sangat asam (pH<3). Reaksi ini merupakan reaksi propagasi (perbanyakan) yang berlangsung sangat cepat dan akan berhenti ketika mineral sulfida pyrite dan atau besi ferri telah habis. Reaksi lanjutan ini merupakan reaksi yang menghasilkan nilai keasaman lebih besar jika dibandingkan dengan reaksi lainnya. Keasaman yang dihasilkan dalam reaksi ini mencapai 16 mol H+. Sumber : Ganeca Environmental Services Dr. M. Sonny Abfertiawan, S.T., M.T. (Environmental Engineer)

LiangYangAn 梁楊安

Oksidasi Besi Ferro menjadi Besi Ferri oleh kehadiran Ojdigen : 4Fe2+(aq) + O2(g) + 4H+(aq) -> 4Fe3+(aq) + 2H2O(l) Besi Ferro + Oksigen + Keasaman -> Besi Ferri + Air * Pada tahapan selanjutnya, besi ferro yang dihasilkan pada reaksi pertama dioksidasi oleh oksigen pada kondisi yang asam membentuk besi ferri. Reaksi ini berjalan cukup lambat namun keberadaan bakteri acidophiles yang berperan sebagai katalisator menyebabkan reaksi menjadi lebih cepat. Hidrolisa Besi Ferri 4Fe3+(aq) + 12 H2O(l) -> 4Fe(OH)3(s) + 12H+(aq) Besi Feri + Air -> Besi Hidroksida + Keasaman * Hidrolisa adalah reaksi yang pemisahan molekul air. Besi ferri terhidrolisa membentuk besi hidroksida dan 12 mol keasaman. Proses reaksi ini lebih banyak terjadi pada lingkungan air dengan pH di atas 3,5. Reaksi ini menyebabkan terbentuknya presipitat besi hidroksida yang berwarna kuning keemasan yang sering dikenal dengan istilah “yellowboy”.

Jokosp Sp

" Semua berkomitmen sama : menjaga bumi. Sayangnya memang masih banyak yang sengaja merusaknya. Lewat kamar mandi dan tempat cuci ". Kata " lewat kamar mandi dan tempat cuci " mungkin harus direfisi. Kenapa ? saya yakin lebih banyak ibu - ibu tidak ada dasar ilmu pengetahuan masalah pencemaran tersebut. Yang perlu disoti dan diseriusi itu seharusnya justru yang merusak alam ini dengan sangat cepat. Dengan memakai Alat - alat berat dan besar, yang memproduksi Batu Bara beribu - ribu ton tiap hari. Yang dengan sistem tambang terbuka ( open pit ), tanpa pengelolaan Air dan Dispostal yang baik. Air Tambang keluar begitu saja ke sungai masyarakat dari Tambang, padahal itu air sangat asam dengan PH yang sangat rendah. Kemudian pengeloaan Dispostalnya, tanpa proses reboisasi dengan proses yang cepat sehingga tanah dan lumpurnya larut juga ke sungai masyarakat. Malah banyak yang dibiarkan begitu saja. Berapa ratus tambang Batu Bara ada di bumi Sumatera dan Kalimantan ?. Dan berapa ribu hektar yang telah dilakukan penambangan terbuka ? Dan berapa yang cuma ditinggalkan, dan meninggalkan lubang - lubang besar menganga tanpa ada satupun pertanggung jawabannya ? Abah sendiri pernah lewat dari Samarinda - Balikpapan lewat jalan Tool………miris kan melihatnya ?. Justru telah merusak pikiran bersih kita ketika melihat hal tersebut ? Itu baru sebagian kecil yang Abah lihat. Abah naik Heli atau pesawat kecil dari Kota Baru - Tanjung - Samarinda - Bontang - Berau, akan lebih miris lagi.

Johannes Kitono

Planet bumi yang dihuni manusia ini cuma satu. Dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk menyelamatkannya. Eco Encyme adalah salah satu media penyelamatannya. Salut pada Ira Tan, Joko Nusantara, drh Ira Rahma, drh Indro Cahyono dan Achan ( guru ) Dr Rosudon Poompanvong. Mereka semua adalah Pahlawan Lingkungan yang rela berbagi ilmu EE kepada sesama manusia. Demi menyelamatkan bumi dari pencemaran bahan kimia. Saya sendiri pernah mencoba EE hasil produksi isteri yang alumni IPB. Kulit muka memang tambah kencang dan bulu dimuka bertambah. Sayangnya terkadang bahan baku berupa kulit lemon kurang fresh, mungkin disimpan terlalu lama. Jadi tidak ada standar mutunya. Konon pabrik kosmetik terkenal di Korea bahan bakunya juga dari EE, bisa jadi dari kulit lobak atau ginseng. Kendala dari EE ini adalah dari sisi produksinya kalau hanya mengandalkan sisa sisa sayur di dapur. Tentu tidak cukup dan tidak standar mutunya. Perlu ada Yayasan (non profit ) atau Filantropis yang memproduksi secara massal EE dan mendistribusikan kepada peternak dan petani. Tentu dengan harga murah yang terjangkau. Pertanian organis Yayasan Bina Sehat yang dirintis oleh Romo Agatho Elsener ( alm ) di Cisarua juga memakai prinsip yang sama. Kembali ke alam dan hindari pemakaian pupuk kimia untuk menyelamatkan bumi yang cuma satu ini. Nanti kalau para Relawan EE ke Thailand tolong kirim salam hormat buat Achan Dr Rosukon. Krap khun Krap !!!

Lukman bin Saleh

Kalau masyarakat membuang limbah ke selokan. Itu kita msh mengerti. Krn kemiskinan dan kurangnya kesadaran. Dan menyadarkan mereka bukan masalah sederhana. Sudah sadarpun blm tentu d lakukan. Terbentur pd biaya. Tp kalau pabrik2 d biarkan seenaknya membuang limbah ke sungai. Ini tidak bisa d terima. Harusnya hal yg mudah bagi pemerintah untuk mengontrol dan menertibkan…

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler