Otopsi Yosua Jadi Anti-klimaks

Kamis 28-07-2022,09:44 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Djono W. Oesman

Tangis pecah di makam Yosua. Ibunda Yosua, Rosti Simanjuntak histeris. Sebaliknya, Polri memakamkan kembali Yosua secara dinas, atas permintaan keluarga. Padahal, Polri mengumumkan, Yosua peleceh seks isteri jenderal.

***

PERKARA hukum ini memang tidak biasa. Tidak bisa dibandingkan dengan perkara biasa. Perhatian warga Indonesia sangat tinggi.

Indikatornya, media massa mainstream memuat berita ini setiap hari. Selalu ada yang baru. Selalu update. Tanda, bahwa pers memprediksi, minat masyarakat sangat tinggi.

Perhatian publik tertuju ke otopsi ulang. Masyarakat awam menganggap, dengan otopsi maka kerumitan perkara langsung bisa terang-benderang. Mengurai kerumitannya. Blak-blakan.

Ternyata tidak begitu. Setidaknya, simaklah keterangan pers Ketua tim forensik autopsi ulang Yosua, Ade Firmansyah Sugiharto, dokter forensik dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Perhatian warga Indonesia tertuju ke situ. Ade Firmansyah Sugiharto menjelaskan. Berikut ini:

Dijelaskan dulu proses otopsi. Selama enam jam, dimulai pukul 08.46, Rabu, 27 Juli 2022, di RSUD Sungai Bahar, Jambi.

Ade Firmansyah: "Bahwa autopsi pasti memiliki beberapa kesulitan. Jenazah sudah diformalin, dan sudah mengalami beberapa derajat pembusukan yang kita antisipasi memang akan terjadi. Namun itu semua alhamdulillah kita bekerja dan mendapatkan hasil yang patut kami syukuri."

Dilanjut: "Kami nyatakan, kami cukup yakin itu sebagian luka, sekalipun ada beberapa tempat yang memang diduga adalah sebuah luka yang harus kami konfirmasi juga, melalui pemeriksaan mikroskopi."

Saat Ade menyebut kata 'luka', semua wartawan peserta konferensi pers, berwajah mengkerut. Serius. Menunggu. Sebab, di situlah kunci: Luka apa? Tembakan, sayatan, lebam, jeratan, puntiran, atau apa?

Karena, kuasa hukum keluarga Yosua, Johnson Panjaitan mengatakan, berdasarkan bukti pemeriksaan jenazah Yosua oleh keluarga yang difoto dan divideokan, ada tanda bekas jeratan di leher Yosua.

Kuasa hukum keluarga Yosua juga, Komaruddin Simanjuntak, mengatakan, rahang Yosua bergeser, gigi rontok. Juga dibuktikan foto-foto dan video. "Bukti-bukti sudah kami serahkan ke Bareskrim Polri," katanya.

Apakah itu semua bisa terjawab dari otopsi, secara langsung?

Tidak bisa langsung. Jangan sembarangan menyimpulkan kasus ini, tanpa pernyataan resmi hasil forensik. Karena, dokter forensik Ade Firmansyah, menyatakan:

"Setelah kami lakukan pemeriksaan, semua sampel telah kami kumpulkan. Kemudian sampel ini semua akan kami bawa ke Jakarta, untuk kita periksa secara mikroskopi di Laboratorium Patologi Anatomi RSCM (Cipto Mangunsukumo)."

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler