Kapolri Akan Umumkan Kasus Yosua, Termasuk Otak Pembunuh?

Selasa 09-08-2022,12:29 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Djono W. Oesman

Akibatnya, pemerintah Amerika kesulitan membongkar kejahatan mafia. Kewalahan parah. Bahkan kemudian pasrah.

Di puncak kesulitan itulah muncul ide JC. Para mafioso yang belum ditangkap polisi, tidak mungkin mau bersaksi. Risikonya nyawa.

Tapi, setelah ada mafioso yang ditangkap, untuk kesalahan sepele, ia diberi opsi jadi JC. Kalau tidak mau, hukumannya sengaja diperberat. Kalau mau, hukumannya diringankan dan nyawanya dilindungi pemerintah.

Mafia kemudian ditumpas di sana.

JC akhirnya masuk United Nations Convention Against Transnasional Organized Crime 2000.

Kasus Yosua, di kalangan purnawirawan perwira tinggi Polri, sudah dikalkulasi sejak awal, setelah kejadian 8 Juli 2022. Sebab, purnawirawan punya koneksi ke polisi aktif, sehingga mereka tahu permasalahan sebenarnya.

Sejak awal, purnawirawan berkomentar ke pers, mempertanyakan sosok Bharada E. Yang awalnya tidak pernah muncul ke publik. Purnawirawan berkata: "Apakah Bharada E benar-benar ada?"

Akhirnya Bharada E mendatangi Kantor Komnas HAM. Dikawal ketat. Sampai diledek purnawirawan: "Bharada dikawal lebih ketat daripada jenderal". Tidak mungkin Bharada E diwawancarai wartawan.

Ternyata benar. Di situlah kunci perkara ini.

Purnawirawan juga berpesan, begini: "Jangan sampai Bharada E salah makan, atau bunuhdiri di dalam sel tahanan." (*)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler