Skema vs Skema

Selasa 23-08-2022,08:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Orang tua saat ini begitu takut anaknya tidak pandai. Karena itu sekolah mahalpun di kejar. Ketakutan orang-orang tua itu menjadi makanan empuk para pendidik yang tidak punya karakter. "Beliau adalah ketua forum rektor untuk pembangunan karakter bangsa" Pembangunan krakternya begitu. Penegak hukumnya juga begitu. Seperti lupa tugas atau tak punya karakter. Harus ada rambo baru ada instruksi. :|

Johan

Kesalahan utama sang profesor adalah cara mainnya yang terlalu kasar dan kemaruk. Padahal semua ini masih bagian dari misinya untuk membentuk karakter bangsa(t), mencetak para calon koruptor masa depan yang nasionalis dan pancasilais. Karakter khas orde baru yang perlu dilestarikan, supaya KPK tetap punya kerjaan.

Jokosp Sp

Akan lebih rawan itu hasil akhirnya. Jadi Dokter hasil dari Mahasiswa Jalur Mandiri. Wis sekolahnya gag pinter, maksakan diri jadi mahasiswa. Kedokteran pula. Akan lama hanya untuk kuliah saja yang gag lulus - lulus. Begitu lulus jadi dokter, bagaimana kualitasnya ? Jangan yang dipikirkan hanya Uang operasional Univerrsitas, sementara kualitas mahasiswanya dan lulusannya dikorbankan. Padahal ini berhubungan ke kesehatan masyarakat. Apa ini yang pada akhirnya hanya cukup tulis resep ?

Juve Zhang

Teknik sipil salah hitung gedung ambruk, karena ilmunya setengah matang. teknik penerbangan salah hitung jadi Boeing 737 Max nyungsep ke laut. Ekonomi salah jadilah krisis moneter 97 karena uang kebanyakan di cetak yg sengsara banyak wkwkwkwkw yg aman itu sastra dan budaya membuat puisi yg bikin orang gembira, tertawa dan optimis.

Jimmy Marta

Sekarang Unila jd bingung. Bgmn sebaiknya mahasiswa yg telah dinyatakan lulus lewat jalur korupsi itu. Mereka sudah bayar mahal. Mungkin anda punya solusi..?

Juve Zhang

Banyak orang tua gak sadar kedokteran yg dikejar berapa pun harga nya, anaknya lulus rata rata 6,8 tentu membahayakan orang lain pada saat jadi dokter, dipikir nya kedokteran pusat kekayaan, padahal banyak dokter gak laku, kenapa? Analisanya jelas ngawur karena kuliah sesuai minta Ortu, ini fatal, dokter gak laku, pasien jadi takut. Orang tua yg salah besar, kalau anak minat non kedokteran biarkan saja. Jadi dokter yg ilmunya setengah matang, sangat membahayakan jiwa orang lain.

Dacoll Bns

Jadi ingat masa kuliah sekitar 12 tahun yg lalu, kebetulan sedang mengantar adik ke kampus yg sama untuk pendaftaran dan persiapan ospek. Ketemu dengan ortu mahasiswa, ngobrol sebentar dan ternyata anakanya masuk kedokteran di universitas tsb dan saat saya tanya biaya masuk ternyata sebesar 150 juta, saya pun terkejut dan terhenyak, karena biaya kuliah saya saat itu per-semester cuma 400rb doang, awal masuk pun tidak ada pembayaran apa pun kecuali biaya makan dan kaos selama ospek…

Rahma Huda Putranto

Saya membayangkan apa komentar Ki Hadjar Dewantara ketika mendengar kabar ini. Mungkin Ki Hadjar Dewantara akan membenarkan apa yang menjadi pendapatnya. "Dah saya bilang, lepaskan semua gelar di dunia pendidikan." Di dunia pendidikan semua sama. Tidak ada beda antara guru dan murid. Ini pakai sistem pamong. Makanya panggilan untuk pendidik itu memakai "Ki" di depan nama pendidik laki-laki dan "nyi" untuk pendidik perempuan. Mungkin harapannya agar masyarakat tidak silau dengan gelar-gelar yang melekat. Sebab manusia tidak lepas dari khilaf. Coba bayangkan, punya gelar profesor terus "kejeglong" seperti ini apa tidak mencoreng nama pendidikan secara umum? Padahal kita juga perlu melihat bahwa proses "memanusia" dilakukan sepanjang hayat. Tidak menutup kemungkinan pak rektor ini juga masih membutuhkan pendidikan. Long life education. Walau pendidikannya dilakukan di balik jeruji besi. Ki Hadjar, engkau tak perlu menangis. Engkau telah menanamkan "pendidikan yang berkebudayaan". Saya sarankan bagi pembaca disway untuk membaca buku dengan judul tersebut karya Yudi Latif. Semoga jiwa pengabdian Ki Hajar muncul di benak-benak pendidik.

ibnuhidayat setyaningrum

Tags :
Kategori :

Terkait