Berdendang dalam Studi Kerumunan Massa

Senin 31-10-2022,15:43 WIB
Reporter : sukma ameg
Editor : sukma ameg

Kerumunan kini mengerikan. Polisi ogah kecolongan, lagi. Acara Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 30 Oktober 2022 malam, dibatalkan polisi. Biarkan, calon pengunjung kecewa.

***

ACARA itu dijadwalkan tiga malam. Jumat, Sabtu, Minggu. Nah, di malam terakhir dibatalkan. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin kepada pers, Minggu, 30 Oktober 2022, mengatakan:

"Semula izinnya, jumlah pengunjung tiga ribu. Kemudian dibatasi maksimal sepuluh ribu. Semalam (Sabtu, 29 Oktober 2022, malam) kami temukan jumlah pengunjung 21.500 lebih, di luar panitia."

Menyalahi aturan. Bisa membahayakan.

Untung, sluman-slumun slamet. Di dua malam sebelumnya, aman. Tidak terjadi tragedi. Padahal, sudah hampir.

Menurut Kombes Komarudin, pada Sabtu malam sempat terjadi insiden. Massa saling dorong di sekitar kawasan Gelora Bung Karno. Kebetulan, malam itu juga ada panggung dari acara lain. Campur-aduk.

Waktu itu, di area panggung Berdendang Bergoyang sudah sesak. Sekitar 21.500 orang. Eee… massa di luar merangsek maju, berniat masuk. Terjadilah saling-dorong. Belasan wanita pingsan. Diangkut ambulance. Puluhan polisi cepat mengatasi. Tidak ada tragedi. Slamet.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan kepada pers, Minggu, 30 Oktober 2022, mengatakan lebih detil.

"Konsernya tiga hari. Nah, setelah konser malam pertama, kami adakan rapat evaluasi bersama pihak penyelenggara. Ternyata mereka banyak yang tidak hadir."

Mungkin, penyelenggara ngeri juga. Izinnya jumlah penonton tiga ribu, tapi cetak tiket tujuh kali lipatnya, karena peminat membeludak. Mereka senang, sebab laris. Tapi ngeri kayak Kanjuruhan.

Apalagi, Sabtu, 29 Oktober 2022 malam, pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korsel, ambyar. Sampai Minggu, 30 Oktober 2022 malam, Resuters melaporkan 151 korban tewas, dan cenderung bertambah. Dari jumlah itu, 19 warga negara asing. Dari Australia, Iran, Uzbelistan, China dan Norwegia.

Ratusan orang terluka, tersebar dirawat di beberapa rumah sakit.

Dikutip dari Kantor berita Korsel, Yonhap, Minggu, 30 Oktober 2022, saksi mata, warga negara Australia, Nathan Taverniti, menceritakan, ia dari Australia berlibur ke Korsel bersama teman wanita (identitas rahasia). Ikut acara Halloween.

Taverniti: "Saya benar-benar tidak percaya. Saya berada di depan, di mana tragedi itu terjadi. Yang bisa saya lihat hanyalah tembok orang… Lalu bergerak mendorong. Tidak mungkin saya menyelamatkan dia."

Taverniti bisa selamat, karena ia merangkak di atas banyak tubuh manusia. Tertendang, terinjak, ia tetap menguatkan diri merangkak. Seumpama ia tertelungkup, pasti mati.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler