Obat Oplosan di Kasus Bayi Gagal Ginjal

Selasa 15-11-2022,12:42 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Djono W. Oesman

Dijelaskan kronologinya. Kasus gagal ginjal pada anak, selalu ada tapi tidak banyak. Sebulan paling, satu-dua kasus.

Akhir Agustus 2022 terjadi lonjakan jumlah kasus gagal ginjal anak-balita. Lonjakan drastis. Karena melonjak, pasien dirujuk ke RS Cipto Mangubkusumo (RSCM) Jakarta.

Kemudian pihak RSCM memberi tahu pihak IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Lantas, itu dibahas. Dari situ dilaporkan ke Kementerian Kesehatan.

September 2022 pihak Kementerian Kesehatan melakukan analisis patologi terhadap beberapa pasien. Hasilnya, diduga itu disebabkan virus. Tapi komposisi virus di bawah 7 persen. Sebagian besar nol.

Tidak puas, pihak Kemenkes memeriksa ulang. Kali ini terhadap 34 pasien gagal ginjal akut. Ternyata hasilnya mengejutkan.

Biopsi terhadap 34 mayat pasien, 70 persen di dalam darah mereka mengandung etilen glikol (EG) volume melebihi batas. Diperiksa lebih lanjut, ternyata EG masuk ke tubuh pasien melalui obat sirop.

Saat itulah (pertengahan Oktober 2022) dipastikan, kematian mendadak ratusan bayi itu akibat EG pada obat sirop.

Kepastian itu harus secepatnya ditetapkan. Jika tidak, maka korban tewas bakal terus dikubur. Sedangkan, kepastian yang benar-benar pasti, mesti melalui riset medis yang lama.

Saat itu, ratusan bayi sudah mati. Ribuan, mungkin puluhan ribu, pengguna obat sirop masih dalam proses pengobatan berjalan. Maka, pasien yang sudah minum sirop segera diberi penangkal 'racun' EG. Diberi antidotum EQ. Sehingga pasien yang sudah telanjur diberi sirop, terselamatkan. Tidak mati.

Dengan memberikan anti-racun itu, maka tidak perlu riset lagi. Fakta itulah riset.

Kini jadi tugas polisi mengusut itu. Pihak produsen obat sudah dalam pemeriksaan polisi. Terbaru, pihak pemasok bahan obat,yang diduga mengoplos EG ke bahan obat sirop.

Saking rumitnya kasus itu, konferensi pers yang mestinya digelar Polri, Senin, 14 November 2022, diundur. Sebab, masih ada berkas yang harus dilengkapi. Juga masih ada pakar yang belum bisa hadir.

Konferensi pers dijadwalkan Rabu, 16 November 2022. Saat itu akan ditetapkan para tersangka kasus ini. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait