Stunting di Kota Malang Turun, 9 Kelurahan Jadi Prioritas

Kamis 29-04-2021,16:54 WIB
Reporter : Joffa Safik
Editor : Joffa Safik

AMEG - Pemkot Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus menekan angka stunting. Meski terus mengalami penurunan, sembilan kelurahan tetap perlu penanganan maksimal. 

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, mengatakan, sembilan kelurahan jadi prioritas penanganan, yakni Bareng, Cemorokandang, Kiduldalem, Pandanwangi, Sumbersari, Mulyorejo, Samaan, Kotalama dan Mergosono.

"Pemkot secara bersama-sama, bersinergi dan kolaborasi, baik antar OPD maupun instansi-instansi lain di luar Pemkot, saling berkomitmen,” ungkapnya.

Terkait itu, Dinkes Kota Malang menggelar Rembug Stunting di Atria Hotel, Kamis (29/4/21). “Kami libatkan 250 peserta dari berbagai elemen, mulai perangkat daerah, fasilitas kesehatan, tokoh agama dan tokoh masyarakat,” kata dia. 

Dari data Dinkes, kasus stunting pada 2019 mencapai 17,48 persen atau 7.435 dari 42.531 anak. Sedangkan pada 2020, turun jadi 14,53 persen atau 5.701 dari 39.249 anak.

Namun angka itu masih di bawah standar prevalensi problem tumbuh kembang anak yang ditetapkan World Health Organization (WHO), yang dipatok 20 persen dari total kelahiran.

Wali Kota Malang, Sutiaji, berpendapat mengatasi persoalan stunting tidak bisa dilakukan Dinas Kesehatan saja.

"Kota Malang jadi salah satu dari 100 daerah perluasan pelaksanaan percepatan stunting 2021. Diharapkan kota ini zero stunting di 2023,” ungkapnya.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler