Abad Banser

Rabu 08-02-2023,08:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Di era PM narendra modi ini, India menjadi tempat yang berbahaya buat muslim. Berbagai tindak pelanggaran HAM terhadap ummat Islam dibiarkan terjadi. Dari 1.35 milyar, penduduk Islam hanya 13% saja. Memang banyak secara jumlah. Tetapi tetap statusnya minoritas. Diyakini modi dipilih karena memainkan isu anti Islam, didukung Bharatiya Janata Party (BJP) yang diduga anti Islam. Hal yang sama terjadi di Myanmar saat dibawah pemerintahan aung san suu kyi saat menindas muslim Rohingya. Alhamdulillah tak lama kemudian dia di kudeta.

Purnomo Inzaghi

Politisi dan konglomerat, konglomerat dan politisi… mau di bolak balik, dua orang ini selalu berhubungan dekat. Saling tidak mengaku, itu wajar… kedekatan mereka ibarat anak ABG baru jatuh cinta, malu tapi mau, mau tapi malu. Politisi butuh konglomerat, konglomerat butuh politisi klop kayak "tumbu ketemu tutup" (pepatah jawa). Kasus Grup Adani ini kok menurut saya mirip mirip kasus Bank Century ya? heboh, ramai, meledak lalu lenyap. Narendra Modi orang kuat, paling berkuasa di India, mungkinkah dia akan men "century" kan kasus Adani? sruput kopi dulu sambil nonton film India…hehe

imau compo

Ingat waktu itu, sekitar 2014, di Ahmadebad. Mitra kerja saya, seorang Sikh tapi tidak berjilbab di kepalanya, membanggakan calon PM Narendra Modi, dengan kata-kata young, bachelor…dstnya tentang kehebatan dan kebaikan Modi. Setelah terpilih, saya cermati lagi umurnya, seingat saya waktu itu di atas 60 tahun. Terserahlah, definisi muda utk setiap orang mungkin beda. Berita gembira untuk Kang Aat, jomblo sampai 60 tahun bisa jadi PM. Sedihnya, kebaikan yg dikampanyekan tidak terbukti, setelah Modi jadi PM lahir UU anti Islam. Tidak pernah orang India serasis sekarang, meskipun thd Syahrukh Khan tidak, film terbarunya mencatatkan rekor.

Liáng - βιολί ζήτα

Brunei Darussalam. Ada negara-negara kecil di dunia yang tidak memiliki pasar modal, seperti Liechtenstein, Monako, Kepulauan Solomon, dlsb. Ada juga negara-negara ter-isolasi sehingga mereka tidak memiliki pasar modal, seperti Korea Utara dan Kuba. Negara-negara yang belum begitu lama merdeka juga ada yang belum memiliki pasar modal, seperti Sudan Selatan dan Timor Leste. Bagaimana dengan Brunei Darussalam ?? Walaupun negara kecil tetapi sangat kaya, dan pada umumnya orang-orang yang memiliki kekayaan (kelebihan dana) akan meng-investasi-kannya di pasar modal. Sepertinya Pemerintah Brunei Darussalam insist dengan prinsipnya bahwa Brunei Darussalam "tidak perlu dan tidak membutuhkan pasar modal". Karena tujuan pasar modal adalah sebagai sarana perusahaan untuk memperoleh dana segar dalam rangka ekspansi usahanya. Sedangkan di Brunei Darussalam semua pihak sudah kaya, juga perusahaan-perusahaan yang ada di sana. Pemerintah Brunei Darussalam mempunyai perhitungan sendiri, bahwa perusahaan-perusahaan yang ada di sana dianggap memiliki modal sendiri yang lebih dari cukup untuk ekspansi.

Udin Salemo

Kalau niat sudah gak baik akan berakhir dengan kenestapaan. Persis seperti yang mandor mang Udin (bukan Udin Salemo) alami di tempat kerja now. Saya yakin para pemimpin contractor tempat mang Udin kerja niat awalnya gak baik. Masa ,sih, pekerjaan sudah berjalan selama empat bulan baru mencapai target 25% dari rencana 61%? Saya bilang ke mang Udin itu pemilik contractor gak punya duit untuk melanjutkan pekerjaannya. Kata mang Udin awal pekerjaan contractor diberi dp 15%. Lalu setiap pengajuan termin progress selalu dibayar oleh owner. Wow, di jaman ini sulit begini masih ada yang berani ngasih dp untuk memulai pekerjaan konstruksi. Sugoooiii… "Jika sistem pembayaran skbdn diberlakukan di proyek yang kamu kerjakan, gak bakalan berani tuh bossmu ambil pekerjaan itu," kata saya kepada mang Udin. Mang Udin lagi galau mau lanjut kerja di tempat sekarang atau kembali ke usaha yang dulu: jualan nasi goreng keliling. Pesan saya ke mang Udin, "lebih baik jadi raja di kerajaan sendiri daripada jadi panglima di kerajaan besar." Lalu saya bilang juga, tirulah salah seorang pemilik jawa pos grup (anda sudah tahu) yang berjuang bertungkus-lumus membesarkan perusahaannya. Lalu setelah perusahaan menggurita beliau "rela" meninggalkannya. Mang Udin lalu menjawab, "Lho, Uda Udin Salemo kok masih betah jadi orang gajian?" Saya speechless.

Leong putu

Dari ujung lari ke ujung / Tiba di ujung malah kecemplung / Niat hati cari banyak untung / Apalah daya yang didapat malah buntung / … 365_mantun buntung

Jimmy Marta

Untuk berimbang nya, gk salah kalau pandangan kita arahkan ke Hindenburg Researh juga. Lembaga riset mestinya independen. Melakukan penelitian bebas kepentingan dg metode yg ilmiah. Untuk kepentingan publik. Nyatanya HR mengaku punya saham di Adani grup. Jangan2 HR pun dah IPO juga. Mungkinkah ada persaingan di bursa dan teknik mendapat saham murah..? HR pastilah lembaga yg bereputasi internasional. Proses riset nya mestinya pakai prinsip, teori dan prakek keuangan yg lazim. Bukan riset2an model survey balon putih. Diakui Cina itu miliknya, tp siapa yg tahu misinya apa..!. Meriset dan punya saham di tempat yg diriset, bisa diduga punya misi ganda. Satu sisi ingin membongkar praktek licik perusahaan, demi menyelamatkan investasinya. Disisi lain juga bisa digunakan untuk mengeruk keuntungan. Kata ahli persahaman, jika anda punya dana "aman", belilah saham yg anjlok kedasar laut. Biarkan waktu berjalan. Anda jgn mikir kapan terima pembagian deviden. Harga dasar jurang itu adalah nilai aset sebenarnya. Jk pailitpun anda masih bisa berharap ada yg kembali. #komentatorsahamamatiran..

mz arifinuz

Di fatwa DSN-MUI no 135/V/2020, ada kaidah: al-balwa & al-katsrah wa al-qillah wa al-ghalabah, boleh bertransaksi saham dg syarat2: Total utang yg berbasis bunga dibanding dg total aset tak lebih dari 45%. Total pendapatan tak halal dibanding dg total pendapatan usaha & pendapatan lain2 tak lebih dari 10%.

imau compo

Tags :
Kategori :

Terkait