Kejamnya Dirimu, Wahai Suami Siri

Rabu 22-02-2023,15:32 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Djono W. Oesman

Tahun 2017, Fetty langganan ojek Sulistyo. Fetty janda tanpa anak, tinggal di dekat situ juga. Kenalan, lalu mereka kawin siri. Orang usia segitu sudah main langsung, tak pakai pacaran.

Pengakuan Sulistyo ke polisi, belakangan Fetty sering selingkuh. Sulistyo cemburu. Tapi tak disebutkan, selingkuh dengan siapa. Sejak sebulan lalu mereka pisah rumah.

Kompol Zaini: "Tersangka sudah mengaku, ia sudah habis banyak (duit). Menafkahi korban. Sampai lima kali lebaran tak bisa mudik ke Sragen (Jateng) buat menafkahi korban. Ternyata korban selingkuh. Tersangka dendam."

Minggu, 19 Februari 2023 Sulistyo minta tolong teman wanita Fetty, untuk menyampaikan pesan ke Fetty, bahwa Sulistyo punya banyak uang, mengajak Fetty liburan ke losmen. Fetty mau. Berangkatlah mereka ke TKP pembunuhan.

Penyidik menyatakan, tersangka tidak menyesal membunuh. Malah puas. Pembunuhan itu sudah direncanakan sejak sepekan sebelumnya. Tersangka dikenakan Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman hukuman mati.

Selingkuh, cemburu, bunuh. Suatu rangkaian kriminal asmara yang sangat sering terjadi. Di seluruh dunia.

Prof David M. Buss dalam bukunya bertajuk: "The Dangerous Passion: Why Jealousy is as Necessary as Love and Sex" (1 Januari 2000) menyebutkan, cemburu adalah emosi paling merusak yang ada di otak manusia.

Prof Buss (69) guru besar psikologi evolusioner di University of Texas, Austin, Amerika Serikat. Ilmuwan psikologi di sana menganggap Buss sebagai pendiri teori psikologi evolusioner.

Buku itu hasil riset psikologi Buss di tujuh puluh negara di enam benua (tidak termasuk Indonesia) yang digabungkan dengan ilmu biologi dan antropologi. Cuma untuk melacak jejak, mengapa manusia pencemburu?

Dipaparkan, bahwa asal usul evolusi hasrat seksual manusia di zaman purba masih membentuk hasrat kita saat ini. Tidak berubah. Tetap, lebih banyak pria daripada wanita yang ingin berhubungan seks dengan banyak pasangan.

Bagi wanita bersuami, berselingkuh berharap akan hamil. Dan, penyebab kehamilannya tersamar, karena bersuami. Sebaliknya, wanita berhubungan seks dengan suami, tenang. Tidak perlu berharap hamil (budaya masyarakat Barat).

Karena, wanita berselingkuh pasti mengagumi pria selingkuhan, melebihi kekaguman pada suami. Itulah inti teori psikologi evolusi. Wanita selingkuh berharap mendapat keturunan dari gen yang lebih baik dibanding gen suami.

Teori Buss ini cenderung ke-hewan-hewan-an. Dikomparasi dengan laporan National Geographic, bahwa hanya burung jantan yang berkicau nyaring dan indah. Yang pada masyarakat tradisional, kicau burung dilombakan (Indonesia, Thailand, Vietnam) dan berhadiah.

Di habitatnya, burung jantan berkicau untuk memikat betina, berharap kawin. Atau istilah manusia: Pedekate. Maka, si jantan membuka pagi dengan berkicau nyerocos gacor. Semakin indah kicauan, semakin banyak betina mendekat. Gerombol. Siap dikawini si gacor.

Tapi jangan salah. Di alam liar, terjadi persaingan gacor-gacoran antar jantan. Terjadi perkelahian sengit. Duel maut. Demi kawin. Lha… karena tidak ada betina yang mau mendekat ke burung jantan kuthuk, pendiam, membisu. Buat apa?

Dalam perspektif betina, menurut riset National Geographic, betina mau dikawini si gacor dengan harapan agar anak-anak mereka menurun bakat bapaknya. Suara anak kelak bakal cempling (sebab, 'kan masih piyik). Mirip teori Buss: Motif memperbaiki keturunan.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler