Ulang tahun dewa semakin meriah saja. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 25 Februari 2023: Jalan Pintas
Jimmy Marta
Anak orang berkuasa : "Awas lu ya, gue lapor ke bpk gua.." Anak orang kaya : "..emang nya gue takut, bpk gue juga ada..! Anak orang gila : "wooii..jangan canda mulu, bpk gue mana..?!"…
Udin Salemo
3everyday_berpantun Saya pergi ke Stasiun Cikini/ Untuk bertemu Abang Bob/ Saya tak tertarik topik hari ini/ Apresiasi tulisan manufacturing hope/ Kelapa muda gampang lakunya/ Kelapa diambil dari kampung Setu/ Kepada Abah Dis inyong bertanya/ Kapan dilanjutkan tulisan Riau Satu/ Sutan manggaleh di Pasa Banto/ Galehnyo dibaok dari Sawahlunto/ Payah baurusan jo urang gilo/ Awak berang inyo galak sajo/ Gabak manjadi di Kota Solok/ Turunlah hujan di Lipek Kain/ Sabak bacampua tangih jo ratok/ Maliek adiak basandiang jo urang lain/ Kancang balari sianak kijang/ Kijang balari dek kanai tembak/ Kok rabah kayu nan gadang/ Koncekpun ikuik mamijak/
Liáng - βιολί ζήτα
habis ngamén……. sekarang serius nih nulis komentar. Itu Oom Budi Utomo Shin Chan, di bawah sana menuliskan : ……. homo sapiens sebodoh hewan ……. Nguawur-nya pol……. Naluri atau insting itu berupa "suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari, tetapi telah ada sejak kelahiran suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turun-temurun (Filogenetik). Tetapi……. Naluri manusia itu terkait dengan akal (intelligence) dan hati nurani, sedangkan naluri hewan tidak terkait dengan akal (intelligence) dan hati nurani. Inilah yang membedakan manusia dan hewan. Ketika hewan ingin melakukan sesuatu, misalnya akan menangkap mangsanya, maka hewan tersebut semata-mata akan mengikuti nalurinya ; sedangkan manusia jika ingin melakukan sesuatu, maka ia akan mengikuti naluri itu dengan akal (intelligence) yang dimilkinya. Lha ternyata ada orang-orang tertentu yang berperilaku seperti naluri hewani, itu disebabkan oleh "faktor-faktor psikologis (gangguan psikologis, penyimpangan perilaku, mental disorder)". Begitu Oom Budi, jangan dikira "pengamen" ngga ngerti yang ginian, gini-gini juga pengamen kampus-an……. wkwkwkwkwkwkwk…
Liam Then
Saya selalu semangati kawan-kawan saya yang muslim ketika mereka ada bilang mau berdagang, dengan berkata begini : "Coba kamu pikirkan, cek orang terkaya di dunia, di Indonesia, ada pejabat gak? Gak ada kan? Coba apa profesinya? Pedagang. Nah, coba kamu bayangkan, kafir saja ikut sunnah Nabi bisa jadi orang terkaya di dunia. Apalagi muslim?
Liam Then
Hati-hati dengan video pendek di internet, terpapar dalam jangka waktu panjang, saya curiga bisa berakibat negatif, misalnya kecenderungan sulit berkonsentrasi pada informasi yang lebih panjang dan lengkap. Saya belakangan tersadar, dan cukup risih, ketika tahu berapa besar waktu saya yang habis terhipnotis, deretan video pendek yang gak ada habisnya.
Budi Utomo
Bung Dacoll. Manusia itu pin-pin-bo. Pintar-pintar-bodoh. Secara cognitive boleh jadi lebih pintar ketimbang primata atau hewan mamalia. Tapi secara social/emotional, homo sapiens sebodoh hewan, karena takluk sama kebencian dan ketakutannya sendiri, sehingga sejarah akan selalu berulang. Itu kesimpulan saya selama berpuluh tahun membaca literatur sejarah, science, agama, filsafat, dll
Leong Putu