Ibu-ibu Mencicipi Magot dan Minum Air Hujan

Selasa 07-03-2023,22:01 WIB
Reporter : Sugeng Irawan
Editor : Sugeng Irawan

AMEG - Rombongan ibu-ibu Dharma Wanita Kabupaten Blitar, mengikuti serangkaian acara Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang daur ulang sampah di Gedung Nuswantara, lantai VII FISIP Universitas Brawijaya Malang, Selasa (7/3/2023) sore.

Targetnya, Kabupaten Blitar bebas sampah tahun 2030.

Setelah materi selesai mereka mencoba aneka produk hasil daur ulang sampah, termasuk mencicipi magot, minum air hujan, dan mencoba baju, tas serta aneka kerajinan dari bahan olahan sampah rumah tangga.

“Enak, gurih. Monggo ibu-ibu, ayo dicoba. Tidak usah membayangkan jijik, tidak usah bayar,” ungkap Efrida sambil tersenyum, nara sumber dari Bank Sampah Eltari menawarkan.

Awalnya, beberapa peserta tampak ragu. Sebagian masih membayangkan jijik. Namun satu-persatu, akhirnya banyak peserta yang mendekat dan memberanikan diri untuk tidak malu-malu mencobanya.

Di antara para peserta yang kemudian mendekati meja tempat demo produk hasil olahan sampah, tampak istri Sekda Kabupaten Blitar, Hartatik Izul Marom dan beberapa istri pejabat dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar.

Selain magot goreng, tersedia juga hasil sulingan air hujan yang menyehatkan. Air tadah hujan ini, ditabung diberbagai media yang telah disediakan di rumah.

Selama ini, belum banyak masyarakat yang memanfaatkan air hujan untuk ditabung, lalu diminum. Ini sumber air gratis dari Tuhan dan air hujan ini menyehatkan, bisa digunakan untuk terapi penyembuhan penyakit.

Untuk menjaga air hujan tetap steril, tabungan air hujan itu lalu disuling untuk diminum.

“Segar, menyehatkan. Monggo ibu-ibu dicoba, dicoba,” ungkap Yusuf, nara sumber lain sambil menawarkan minum air hujan.

Ikut menjadi nara sumber, sejumlah dosen FISIP UB seperti Muzakki dan Mayuko. “Alhamdulillah, segar sekali. Enak di badan,” ungkap Muzakki sambil minum sulingan air tadah hujan yang tersedia.

Semua nara sumber di acara Bimtek itu, ikut mendahului mencoba minum. Baru setelah itu, ibu-ibu mengikutinya, serta para mahasiswa yang ikut memeriahkan acara itu.

Aneka kerajinan daur ulang sampah.

Ibu-ibu peserta Bimtek, kontan beranjak dari kursi acara mendekat ke deretan meja tempat demo aneka produk olahan hasil daur ulang sampah. Disusul kemudian sejumlah mahasiswa dan mahasiswi yang juga mencicipi magot, dan minum air hujan. Bahkan, Agus Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar yang mengidap sakit paru-paru juga ikut minum air hujan itu. “Bismillah, jadi obat. Sebenarnya saya ini baru pasang ring tiga beberapa hari lalu,” ungkap Agus.

Di penghujung acara Bimtek yang diselenggarakan FISIP UB bekerjasama dengan SDGs UB dan DLH Kabupaten Blitar, peserta ibu-ibu Dharma Wanita itu, juga mencoba pakaian dan gaun hasil dari daur ulang sampah. Sebagian peserta membeli aneka tas wanita yang bagus-bagus, semuanya dari bahan limbah sampah. Termasuk kerajinan dari limbah sampah karya para napi LP wanita yang menjadi binaan dari Bank Sampah Eltari bekerjasama dengan SDGs Center UB.

“Alhamdulillah, mudah-mudahan acara ini membawa berkah demi Blitar yang bersih dari sampah, sehat, dan pembangunan lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Wadek II FISIP UB, Dr. Ahmad Imron Rozuli, MS.i (*).

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler