Riyono, SKP
@AZ, Biasa begitu kelakuan Pak Pry. Beberapa kali bilang mau cuti komen.Mau nulis buku dll. Eh ,tetep gatel komen disini. Akui saja lah ,Pak ,Kalau Si Pipi Tembem ,Tjengengesan itu ,tulisannya seperti candu. Dan juga komen komennnya, candu dalam bentuk lain. Terlalu indah untuk tidak dikomen.
Komentator Spesialis
Hehee..sistem di Amerika berbeda mas. Mending perusahaan dibangkrutkan dulu ikut aturan chapter 11. Mau nggak mau kreditur dan pemegang saham akan angkat tangan menerima segala kondisi agar perusahaan bisa direstrukturisasi. Termasuk pengurangan pinjaman, besar saham dll. Baru direstrukturisasi. Dan tidak sedikit perusahaan yang lebih sehat lagi setelah beroperasi. GM adalah salah satu contoh perusahaan yang pernah dibangkrutkan. Kalau di Indonesia istilahnya PKPU. Tapi praktek dan isinya beda banget dengan chapter 11 ini. Khususnya dalam hal penegakan hukumnya. Tentang SVB belum tahu lagi apakah akan bangkit dari kubur ataukan dalam kubur selamanya setelah proses kebangkrutan.
DeniK
Di Jabar terkenal ada dua bank. Bank kuliling dan Bank emok… omset nya sudah milyaran.
Otong Sutisna
Kalau di sini namanya bank 46, buka jam 4 sore dan tutup lagi jam 6 sore, atau cair jam 4, tar harus bayar jam 6…. sekarang sudah berganti nama, mungkin karena pemindahan pemegang saham atau buat perubahan biar nama perusahaan bisa go publik…. namanya sekarang bank emok.
Komentator Spesialis
Persis prediksi yang pernah saya tulis 3 hari yang lalu. Pertama, Credit Suisse too big to fall. Kedua, berbeda dengan permasalahan akut Lehman Brothers misalnya, permasalahan Credit Suisse masih dalam wilayah yang bisa dibenahi secara management. Area dan Cost pembenahan masih terukur.
bagus aryo sutikno
STOP ngumpulin perusuh. Ndak ada manfaatnya. Nggarai raisa berkomentar di Disaat dng santai. Wong asli'ne perusuh2 ki konglomerat 7 naga lho. Ya ada yg dah jadi, ada yg belum dan ada yg dlm proses. Wes di-rage'ni ning ra dadi2 konglomerat.
Fiona Handoko
sayang abah terlambat menulis artikel "bencana khudairi". jika harga saham credit suisse yg setahun lalu masih chf 7. dan saat ini di sale chf 0,8. mungkin teman abah UBS surabaya juga berniat untuk beli sahamnya. tinggal diatur, pembayaran mau pakai gold bar ubs swiss, gold bar ubs surabaya atau gold bar antam. nanti komisinya bisa untuk mengadakan reuni perusuh di hotel kimpton nusa dua bali.
Udin Salemo
Nusa Dua Beach Hotel yang membanggakan itu sekarang saham mayoritasnya dimiliki oleh Sultan Hassanal Bolkiah lewat Brunei Investment Agency. yaaa, amploooooopppp… gak jadi bangga deh… Barangkali seseorang yang pernah jadi sesuatu di kementrian bumn tau sejarahnya kenapa hotel yang dibangun di era Pak Harto itu bisa berpindah tangan.