Heboh 300 T

Kamis 23-03-2023,04:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Komentator Spesialis

Bank itu dinilai berdasarkan : Aset, Nilai Kapitalisasi pasar dan besar dana yang dikelola. Dan yang mencengangkan adalah performance BCA. BCA sukses menaklukkan DBS Singapura menjadi bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di ASEAN. Pernah kapitalisasi pasarnya diatas USD 78 milyar. Dan sampai saat ini BCA masih bertengger di papan atas bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Asia. Bahkan di dunia masih masuk dalam 30 bank besar. Kalau cuman Credit Suisse lewat jauh ! Jadi kalau mau BCA bisa caplok Credit Suisse, wwkwwk.. Walaupun dana yang dikelola dan asetnya "mini" kalau untuk ukuran dunia. Ini menggambarkan bahwa bank BCA sangat menjanjikan. Khususnya dari segi pertumbuhan dan keuntungan. Maklum Indonesia termasuk negara dengan suku bunga pinjaman yang sangat tinggi. Wajar saja keuntungan gede. Jadi terima kasih buat kalian yang sudah berpartisipasi beli kredit lewat bank, ambil KTA ataupun KPR. Terima kasih..terima kasih…

Muhammad Sk

"Sektor utamanya ini". 1. Perbankan, termasuk perusahaan pialang, asuransi, hedge fund, & fee. 2. Pertambangan & fee pertambangan. 3. Transportasi atau jual beli kendaraan, termasuk ongkos konsumsi & perawatan. 4. Ongkos kenakalan. 5. Bisnis nge-dukun "seperti judi & togel". 6. Aliran dana untuk urusan politik, dll. "Serius saya nggak tertarik masuk ke sana. Itu semua uang orang. Yang di dompet sendiri saja kadang nggak tak urus". "Mending Anda saja yang masuk ke sana?". "Nanti Anda bisa tau, orang yang sedang Anda incar lagi butuh apa saja". "lewat data transaksi". Kredit apa saja, Misal di perumahan xnxx (bisa Anda pepet), Nunggaknya berapa kali, dll. "Waktunya kabur". "Sampai idul fitri".

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

bisa mengakhiri kisruh medsos laporan PPATK senilai Rp 349 triliun dengan elegan. Lihatlah caranya. Bisa dijadikan pelajaran bagi siapa saja yang ingin mengakhiri kehebohan di media massa.

Sri Mulyani mengakhiri heboh itu dengan cara yang tidak asal bantah. Tidak juga ada kesan cuci tangan. Sebagai orang yang begitu sering digebuki medsos di seumur hidupnyi, heboh 349 T sekarang ini bukanlah yang terberat.

Saya mengikuti penjelasan Sri Mulyani bersama Menko Polhukam Mahfud MD yang juga viral itu. Sri Mulyani bisa mendudukkan persoalan begitu jelas, tanpa terasa njelimet. Tidak ruwet. Tidak bertele-tele. Terasa ada keterbukaan dan apa adanya.

Pertama, laporan PPATK itu ternyata meliputi kurun waktu lebih dari 10 tahun: dari 2009 sampai 2023. Artinya, heboh ini bukan akibat kejadian tahun-tahun terakhir saja. Bahwa kenapa titik tolaknya 2009, bukan 2013, menarik juga dicarikan jawabnya. Pasti bukan lantaran tahun itu PPATK baru mulai bekerja. Lembaga itu didirikan di tahun 2002. Untuk memonitor terjadinya kejahatan pencucian uang. Mungkin juga tahun 2009 dipilih karena di tahun itulah kasus Gayus Tambunan muncul.

Kedua, laporan dari PPATK yang dia terima pertama ternyata tanpa menyebut angka rupiah. Yakni yang dikirim tanggal 7 Maret 2023. Isinya: 196 surat yang pernah dikirimkan PPATK sejak 2009 tersebut.

Ketiga, ketika muncul heboh Rp 349 triliun, Sri Mulyani belum pernah menerima surat apa pun dari PPATK yang terkait angka itu. Pun sampai tanggal 11 Maret 2023, ketika dia tampil di depan pers bersama Mahfud MD.

Dua hari kemudian barulah Sri Mulyani menerima surat dari PPATK, yang memang tertanggal 13 Maret 2023. Di situlah angka Rp 349 triliun muncul.

Begitu menerima surat tersebut Sri Mulyani langsung bergerak. Dia teliti isinya: apakah semua menyangkut pejabat atau instansi kementerian keuangan seperti yang terkesan di medsos.

Ternyata tidak.

Justru yang Rp 300 triliun sendiri menyangkut 65 transaksi keuangan yang tidak melibatkan orang Kemenkeu. Transaksi itu dilakukan oleh berbagai perusahaan dan perorangan. Lalu yang Rp 74 triliun lagi tertera dalam surat PPATK untuk instansi penegak hukum.

Mengingat angka yang begitu fantastis, Sri Mulyani memerintahkan Bea Cukai untuk melakukan pemeriksaan. Siapa tahu angka tersebut terkait dengan impor dan ekspor. Yang pembayaran bea cukainya tidak beres. Pemeriksaan pun dilakukan bea cukai bersama tim PPATK.

Tags :
Kategori :

Terkait