Lebaran Ipin

Senin 24-04-2023,03:05 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Kang Sabarikhlas

Sungguh nikmat pagi ini, baca catatan Abah tentang 'sangat mungkin menang' lalu diprotes keras Pak Pry bahwa CHDI terlalu simplisistik menyepelehkan, kemudian Pak Mirza mengingatkan kita jangan takabur, semua bisa terjadi bila Allah Swt menghendakiNya. Dan kemarin lihat berita² di tv yang memberitakan Pak Prabowo riwa-riwi, saya jadi terharu. Beliau ini sungguh gigih berusaha dan nampak punya sikap legowo pula. Apa benar 'proses tidak menghianati hasil' seperti kata orang bijak ndak makan uang pajak, wallahualam… Semoga besok CHDI judulnya bukan 'Lebaran Kangsabarikhlas' pasti suedih pol, bayangkan, uang cuma 600rb saya tukarkan uang baru 20rb.an, 10rb.an, 5rb.an cuma dapat 50 lbr. dan kemarin anak² tetangga yang unjung² lebih dari 50 anak, belum lagi ponakan²…duh uang baru ludes, lari ke atm saldo cuma 400rb baru sadar kalau saya ndak kayak Abah yang tabungannya anu… duh, alhamdulillah.

Juve Zhang

Hati Abah aslinya nampak sekarang merah menyala, sudah dua hari tulisan nya menyatakan jati diri Abah seutuhnya, hati yg "merah" ,muda, dinamis, demokratis, siap di "maki maki" oleh pendukung hijau, putih, atau pelangi, sekali merah tetap merah, kecuali ganti hati lain "warna" .Jia You!!!.

Giyanto Cecep

momentum Bu Mega mengumumkan Bacapres PDIP memang cukup mengejutkan. Sehari sebelumnya Sekjen Hasto masih bicara mengenai agenda partai di bulan Mei dan Juni dan masih saja melontarkan parameter siapa capres yang mau diusung yaitu yang tidak bermodalkan pencitraan. Ketika kemudian ada breaking news bahwa Bu Mega akan mengumumkan capres dr PDIP di Istana Batu Tulis, bayangan saya menerawang " apakah Bu Mega sedang melunasi hutang janji kepada Pak Prabowo dengan cara mencalonkan Bu Puan?" .Pun ketika Bu Mega mulai berpidato yang diawali dengan pujian kepada perempuan di Hari Kartini .. saya menduga Bu Mega nekad ini kalau sampai mencalonkan Bu Puan. Sampai akhirnya ternyata Pak Ganjar Pranowo yang dicalonkan dan ternyata Pak Ganjar sudah ada di lokasi. Kemudian saya sedikit melanjutkan analisa tentang "luka" oleh pencalonan Pak Prabowo yang terlalu dini mendahului Bu Mega. Pak Prabowo dan Pak Jokowi beberapa hari sebelumnya sudah menghentakkan jagad politik dengan gaung "Koalisi Besar" di mana hampir semua partai pendukung Jokowi hadir dan " serasa " dikomandani oleh Prabowo. Banteng moncong putih merasa dilangkahi .. sehingga di hari Raya Iedul Fitri Bu Mega pun menyulut api untuk dimulainya " perang tanding " … lagi .. politik memang kejem ..

Amat K.

Pepatah Banjar: "Talalu harap, tatingharap. Talalu pilih, tapilih bangkung." Jangan banyak berharap pada manusia, hanya berakhir kecewa.

Liáng - βιολί ζήτα

Joshua Grubbs, seorang peneliti dari Case Western Reserve University, menyatakan bahwa banyak berharap akan membawa seseorang ke lingkaran kesulitan abadi. Terlalu berharap akan cenderung menggiring seseorang dalam kekecewaan kronik yang mendalam. Hasil penelitian tersebut dirilis oleh jurnal Psychological Bulletin edisi Agustus 2016, juga sempat dikutip oleh CNN Indonesia. Pada taraf ekstrim, pengharapan adalah sifat narsis yang beracun, jika terjadi berulang kali pada seseorang akan mengakibatkan risiko frustrasi, ketidak-bahagiaan dan kekecewaan. Para ilmuwan meneliti 170 makalah akademis dan menemukan bahwa orang dengan rasa berharap yang tinggi akan menjadi korban harapan itu sendiri dalam tiga tahapan. Pertama, mereka tidak selalu mendapatkan semua yang mereka kira layak didapat. Kondisi ini menyebabkan mereka selalu menjadi pihak yang rentan mengalami kegagalan, tak mendapat sesuai harapan. Harapan yang tidak terwujud itu kemudian akan dianggap sebagai sebuah ketidakadilan dalam hidup mereka dan memunculkan emosi labil seperti marah dan kesedihan.

Pryadi Satriana

Setelah membaca komentar Bung AAA, saya cari info tentang Istana Batu Tulis. Berikut ini info tentang Istana Batu Tulis: Berdasarkan Keppres No. 2 Tahun 1973 - era Presiden Soeharto, Istana Batu Tulis adalah milik negara. Di era Presiden Abdurrahman Wahid, Istana Batu Tulis diserahkan kepada keluarga Soekarno. Ada pula sumber berita yg menyatakan yg diserahkan kepada keluarga Soekarno adalah pengelolaannya. Sebenarnya, bukan legalitas kepemilikan yg menjadi objek kritikan saya, namun lebih pada faktor historis Istana Batu Tulis & azas kepatutan menggunakannya untuk kepentingan partai tertentu. "Berhak menggunakan" - menurut saya berbeda dengan "pantas menggunakan". Terima kasih atas masukan Bung AAA. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan, dan silakan dikoreksi jika ada yg kurang tepat. Demikian penjelasan saya. Salam. Rahayu.

imau compo

MMD ingin, katanya, memperbaoki indeks korupsi yg turun tahun kemarin dengan program superheboh, bagai roller coaster. Sungguh, hanya sebuah program untuk menaikkan popularitas (untuk jadi Cawapres?). Pengumuman GP di Istana Batu Tulis menunjukkan ketidakpatuhan hukum oleh orang-orang yg diharapkan menjadi negarawan. Jadi, bila kita konfirmasikan lagi dengan pernyataan Kwiek Kian Gie dalam berbagai talk show mengenai betapa tangguh rakyat Indonesia, dapat disimpulkan, masalah negara ini ternyata ada pada pemimpin-pemimpinnya. Remedial action yg perlu perusuh buat adalah pendidikan kepemimpinan dari usia dini. Kita bisa berharap, 25 tahun ke depan, kita bisa punya negarawan yg akan mentransformasikan Indonesia setara Cina. Jangan lupa, Perdana Menteri Juanda diambil sumpahnya pada umur 28 tahun. Bila kita mendidik anak TK sekarang dengan umur 5 tahun, 25 tahun lagi Indonesia kita akan petik hasilnya.

Pryadi Satriana

Ini bentuk PROTES KERAS SAYA TERHADAP PENGUMUMAN PENCAPRESAN GANJAR DI ISTANA NEGARA. Istana negara untuk urusan negara, bukan untuk urusan partai! Sila kelima Pancasila: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kalau PDIP bisa mengumumkan pencapresan kadernya di Istana Batu Tulis, mestinya saya juga bisa mengumumkan sunatan keponakan saya di Istana Batu Tulis, tapi saya ndhak mau. Saya tahu diri. Leluhur kita bilang: OJO DUMEH. Salam. Rahayu.

Tags :
Kategori :

Terkait