Mao Muda

Jumat 28-04-2023,06:15 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

hutang --> utang Alkisah di sebuah kelas SD negeri antah-berantah terjadi dialog. "Pri, apa lawan kata 'hutang'?" tanya Pak Guru. "Ndak ada, Pak," jawab Supri. "Lho, kok ndak ada, apa maksudmu?" balas Pak Guru. "Iya, Pak. Kalau lawan kata utang, saya tahu. Yakni, piutang. Kalau hutang, masak lawan katanya pihutang," terang Supri dengan mantap. "Bagus…"

Mirza Mirwan

Meski sudah diralat tetap saja keliru. Judul yang benar adalah "Principles for Navigating Big Debt Crises" -- principle kurang 's', crisis harusnya crises. Kebetulan saya sudah membaca buku itu versi Kindle, pinjaman teman. Itu buku ditulis Ray Dalio, pendiri Brightwater Associates, 1975, perusahaan pengelola investasi yang bermarkas di Wesport Connecticut. Bukunya sangat tebal, hampir 500 halaman. Tetapi saya tak hendak membahasnya. Saya tak punya kapasitas untuk itu. Takut menyesatkan.

Komentator Spesialis

"Principle Navigating for Big Crisis". Itu judul buku yang kemaren sempat viral dibaca Anies Baswedan. Mulanya saya biasa saja. Pagi ini saya baca kemungkinan Amerika default hutang kalau kongres tidak menyetujui kenaikan batas hutang menjadi US$ 34.1 Trilyun ! Wow…bukan Billion lagi, kita beda level. Luar biasa. Hal seperti ini sudah terjadi di Amerika. Maklum mereka sudah masuk fase gali lubang yang lebih besar untuk tutup lubang. Sama seperti Indonesia yang sudah masuk fase ini. Jadi kalau kongres nggak menyetujui, ya sistem ngelock, terjadi default. Dunia pasti geger, kekacauan dimana mana. Walaupun hutang kita cuman kelas hutang di warung kata bu SM. Saya mengikuti geger batas limit kenaikan hutang ini terakhir tahun 2011 waktu presiden Obama. Hutang Amerika masih US$ 15 Trilyun. Artinya 12 tahun menjadi 2 kali lipat lebih. Bagaimana dengan Indonesia ? Sejak petugas partai menjadi presiden, penambahan hutang kita 3 kali lipat lebih dari total jumlah hutang yang dibuat 6 presiden sebelumnya. Itu belum dihitung hutang BUMN yang meledak ledak. Sekitar seperempat pendapatan negara dipakai untuk bayar bunga per tahunnya. Dan masih akan bertambah. Jadi kalau mau hutang Indonesia semakin membengkak lebih banyak lagi, tahun 2024 pilihlah petugas partai sebagai presiden. Kalau saya akan milih petugas rakyat saja.

Pryadi Satriana

Komentar saya dipilih tapi "dipotong" kayak gitu. Ndhak aturan! Saya gak pathek'en komentar dipilih atau tidak, sak karepmu! Saya ndhak tau yg "motong" komentar itu Pak Dahlan atau admin, yg jelas itu ndhak aturan, apa pun motifnya! Pak Dahlan pun tidak konsisten dg standar moralnya, ada kalanya "tahu aturan" - tahu berterima kasih, namun lebih sering "ngowos" begitu aja, menanggapi pesan WA 'sak karepe dewe'. Mbak Pipit pernah membela, "Abah itu sangat sibuk, WA saya pun jarang dibalas. Pak Dahlan mempunyai lebih dari 40 grup WA." Alasan selalu bisa dicari. Biasa: rasionalisasi! Pak Dahlan pernah bilang menghabiskan lebih dari dua jam untuk memberi ucapan selamat, tapi saya yakin, dg begitu banyak grup WA yg diikuti, tidak semua pesan WA dibalas. Liat2 orang yg mengirim. Ada pamrih. Dari dulu pun begitu. Yg menguntungkan yg diikuti. Dasarnya itu: untung-rugi! Golkar jaya ikut Golkar. Demokrat berkuasa ikut Demokrat. Anies dapat angin dukung Anies. Ganjar yg dapat angin membelok ke Ganjar. Yaaah, itulah Dahlan Iskan ..

Mirza Mirwan

Tentang presiden Sudan terguling, Omar al-Bashir. Ia tidak lari ke luar negeri. Bersama beberapa pejabat pemerintahannya yang setia ia dipenjara di Penjara Kober (Kobar), di utara Khartoum. Selasa kemarin (25/4), atas rekomendasi staff medis Penjara Kober ia dipindahkan ke Aliyaa Hospital, RS militer Sudan. Maklum sudah uzur. Nun semasih berkuasa dulu sebenarnya al-Bashir dan Haroun, tangan kanannya, dikehendaki ICC untuk diadili atas kejahatan genosida dan pelanggaran HAM lainnya, terutama selama Perang Darfour (2003-2018). Kalau dihitung sejak 1989 jumlah korban keganasan al-Bashir, konon, antara 300 ribu sampai 400 ribu nyawa.Tetapi "Pak Harto" cuek saja. Dan setelah al-Bashir terguling, al-Burhan bukannya menyerahkannya ke ICC, melainkan memenjarakannya di Penjara Kober. Mungkin mempertimbangkan bahwa al-Burhan sudah uzur. Dan bekas atasannya. Akan halnya perang saudara antara SAF dan RSF selama 12 hari ini telah menelan korban sipil 460 jiwa dan 4.100 orang cedera. Sekitar 15 juta warga Sudan terancam kelaparan. Ribuan orang mengungsi ke Chad dan Mesir, bukan terutama karena kelaparan, tetapi demi bisa makan.

Sonny Nomer

Sudah banyak media mainstream yang mengulas siapa yang sedang berhadap-hadapan dalam konflik di Sudan. Akan lebih menarik kalau Abah mengulik ada apa dibalik perang ini. Ini lagi-lagi perang proxy antara Amerika beserta sekutu-sekutunya dengan Russia (dan mungkin China yang punya kepentingan ekonomi di Sudan). Februari kemarin (CMIIW), Pemerintah Sudan menyetujui negaranya menjadi tuan rumah Pangkalan Angkatan Laut Russia (pertama di Afrika) - kesepakatan yang sebenarnya sudah tercapai pada 2017 lalu - dan hanya menunggu persetujuan parlemen untuk menjadi sah. Tentu saja ini ditentang keras AS dan para sekutunya. Dubes AS untuk Sudan bahkan sudah memperingatkan Sudan. Dan tiba-tiba.. boomm.. perang meletus. Ada apakah ini? Negara mana mendukung kubu yang mana? Bagaimana posisi China? Ada banyak pertanyaan. Mudah-mudahan terjawab di tulisan berikutnya. Jadi teringat, sebelum Presiden John F Kennedy ditembak pada 1963 dan sebelum peristiwa 1965, menurut dokumen yang baru dibuka ke publik beberapa tahun lalu di Amerika Serikat, Jenderal Nasution diagendakan bertemu dengan Presiden JFK di Washington. Sudah ada agenda pertemuannya. Atau sebelum pasukan TNI masuk ke wilayah Timor-Timur (sekarang Timor-Leste), Menlu AS Kissinger sempat mampir malam sebelumnya di Jakarta. Kelihatannya serba kebetulan. Tapi kok ya sering banget kebetulan itu. Mohon pencerahan Abah.

Everyday Mandarin

Sudan 2023 ternyata masih mengalami apa yg terjadi di Indonesia thn 1945-1955. Dan banyak org China skrg boleh nyeletuk suasana Indonesia 2023 ternyata masih mengalami apa yg ada di China dekade 2000 awal. Sering saya mendengar org China melihat tata kota kita ga terencana. Jalanan yg tadinya 3 lajur tiba² di depan bisa menyempit jadi 2 lajur. Itu hanya salah satu.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Editor: Sugeng Irawan

Tags :
Kategori :

Terkait