Afan fokus ke anaknya, yang katanya sering dibully teman. Logika Afan, daripada anaknya menderita di dunia karena dibully teman, lebih baik dibunuh, karena dengan begitu AK bakal langsung masuk surga.
Polisi mengungkap dari jejak digital, pada Jumat, 28 April 2023 malam Afan membuka internet, browsing tentang cara membunuh anak.
Sabtu, 29 April 2023 sekitar pukul 04.30 WIB ketika AK tidur, Afan mendatangi dengan pisau dapur sepanjang 30 sentimeter. Posisi tidur AK tengkurap.
Tanpa dibangunkan lebih dulu, Afan langsung menghajar punggung anaknya dengan tikaman bertubi-tubi (21 tikaman). Jerit histeris AK tak ada yang mendengar, karena rumah itu di tengah sawah.
AK tewas seketika. Darah berserak di sprei, bantal, guling, bahkan dinding kamar.
Usai membunuh, Afan meninggalkan pisau di TKP, dengan tangan dan baju berdarah ia keluar rumah. Naik kendaraan umum menuju Tandes, Surabaya, daerah asalnya. Pagi itu Afan menyerahkan diri ke Mapolsek Tandes.
Tapi, kakak Afan, Yulianto yang sehari-hari ketemu di tempat kerja, rupanya sudah curiga dengan gelagat Afan, sehari sebelumnya. Kata Yulianto kepada polisi, Afan kelihatan agak aneh.
Maka, Sabtu, 29 April 2023 pagi Yulianto mendatangi rumah Afan. saat itulah ketahuan, baru saja terjadi pembunuhan terhadap AK. Tubuh AK sempat dilarikan ke RS, tapi sudah meninggal.
Yulianto segera lapor ke Polsek Menganti, Gresik. Aparat memburu Afan, tapi Afan sudah menyerahkan diri ke Polsek Tandes. Pihak Polsek Tandes menyerahkan kasus ini ke Polsek Menganti, sesuai locus delicti, kejadian perkara.
Afan dijerat melanggar pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Karena polisi menemukan jejak digital tersangka sebelum membunuh, tersangka browsing tentang cara membunuh anak. Ancaman pasal tersebut, hukuman mati.
Dari konstruksi itu, polisi akan menyidik motif pembunuhan. Kelihatannya suatu kombinasi rumit.
Ada beberapa indikator, Afan mantan narapidana narkoba. Tapi, mungkin ia tidak dalam pengaruh narkoba, karena gajinya segitu. Ada indikator, ia emosi ditinggalkan isteri, walau baru dua hari sampai Jumat (28/4) malam saat itu browsing cara membunuh.
Ada indikator, Afan marah ke isteri yang masih jadi LC karaoke. Tapi, Afan mestinya sudah memperhitungkan, karena mereka kenal di tempat hiburan malam. Dan, yang terpenting dari semua indikator: Penghasilan Afan tidak mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Masalah uang.
Akhirnya, Afan kepada polisi mengaku, ia membunuh anaknya agar anaknya segera masuk surga. Artinya, ia merasa memberikan yang terbaik buat AK. terbukti, polisi menyatakan, Afan sama sekali tidak menyesali perbuatannya.
Dua sudut pandang kontradiktif, antara perspektif masyarakat umum dengan pandangan Afan atas pembunuhan AK. Orang (juga logika hukum) boleh menganggap tindakan Afan sangat kejam. Sebaliknya buat Afan, itulah yang terbaik buat anaknya.
Kriminologi tidak mendukung tindak kejahatan. Kriminologi mengungkap, mengapa orang jadi pembunuh? Tidak seorang pun ingin membunuh orang lain, kecuali orang gila. Tapi, pada momen dan kondisi tertentu, mendadak orang bisa membunuh, bahkan terhadap anak kandungnya sendiri. Kriminologi mengkaji di balik itu.