Tangan Atas

Sabtu 06-05-2023,08:16 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Untuk Yellow Bean: Jika seseorang mati kelaparan, maka orang2 di sekelilingi "bersalah", membiarkannya dalam kelaparan sampai meninggal. Dari sini dapat ditarik pelajaran: kita WAJIB memberi makan orang yang kelaparan - tanpa memandang suku, ras, agama, dan sebagainya - karena kita semua bersaudara dalam kemanusiaan, dan kita diingatkan: Pertama, "Memberi adalah lebih baik daripada menerima"; dan Kedua: "Apa yang Anda tabur, itulah yang Anda tuai, karena itu marilah menabur kebaikan - dalam bentuk apa pun - kepada sekeliling kita." Salam sejahtera untuk Yellow Bean dan keluarga tercinta. Rahayu.

Jokosp Sp

Masuk Madinah dan Makah tak lengkap rasanya kalau tidak masuk ke dalam pasarnya. Kehidupan terbesarnya para pendulang Riyal oleh TKI Indonesia ada di situ. Datanglah ketika malam hari di cuaca yang sudah tidak panas lagi. Ramainya luar biasa, seperti melihat pasar tradisional di Indonesia pada umumnya. Biarpun memakai baju agamis yang rapat bagi kaum wanitanya, kebanyakan warna hitam, sangat mudah dikenali kalau ini TKI warga Indonesia. Sedikitlah meluangkan waktu untuk berbaur dengan mereka. Ketika Ibu-ibu menggandeng anak kecil yang tampak putih bersih, hidung mancung, dan rambut ikal menggemaskan. Tebakan anda akan salah, kalau itu adalah anak tuannya ( majikannya ), dan mereka itu bukan baby sister. Cobalah lebih akrab datangi saat makan bakso kegemaran mereka ( sekedar nongkrong sebagai hiburan mereka ). Dan tanya siapakah anak ini?, ternyata si kecil adalah anak mereka dengan sesama pekerja migran, banyaknya dari Pakistan, sambil malu-malu menyampaikannya. Teruskan pertanyaannya, kenapa kok tidak dengan suami sesama pekerja Indonesia?. jawabannya sungguh mencengangkan "mereka banyak tidak komit, dan tidak bertanggung jawab". Maksudnya?, gaji tidak full ke istri, kita kan tahu berapa penghasilan mereka di sini. Dan karena perkenalannya tidak lama juga sering sifat aslinya baru terlihat setelah di tengah umur perkawinan, padahal sudah ada tinggalan isi dalam perut yang sudah membesar. Kami para perempuan ini sungguh yang paling dikorbankan dan paling sulit pada akhirnya.

imau compo

Di Mesjid Putera Jaya ada strip merah, mungkin selebar 3 m (saya hanya lihat dr jauh) mulai dari pintu sampai cukup jauh ke dalam yg diperuntukkan bagi nonmuslim utk menyaksikan aktivitas ibadah atau interior mesjid.

Samsul Arifin

Tidak di Putrajaya Masjid Negara Juga Demikian Ada Relawan Islam Dari Benua Biru yang menjelaskan tentang Islam kepada para pelancong yang ketika di Luar Area Masjid masjid menggunakan pakean ala kadarnya. Tapi ketika masuk masjid disediakan semacam Jubah untuk menutupi Aurat ..

Amat K.

Ya elah Neng Cindy, saya bukan ahli bahasa. Kalau berkata-kata saya bisa dikit macam begini: Dua tiga burung kenari Eh Neng Cindy nongol lagi Bang Aji mana? Jangan terlalu lama dikekep

Cindy Cindy

Yang benar mana, Abah. Non muslim atau nonmuslim? Dalam tulisan Abah ada dua versi. Dulu waktu di sekolah diajarkan non ditulis serangkai dengan kata di depannya kecuali untuk penegasan tertentu seperti non-gol (bukan nongol) atau non-Indonesia. Saya telepon guru Bahasa Indonesia di SMA dulu, dia bilang sebenarnya penulisan non muslim juga benar kalau non yang dimaksud yang bermakna suku bangsa, keluarga, atau kaum. Banyak ahli bahasa di sini, ada Om Yusuf Ridho, Om Amat Kasela, dan lainnya. Eyang Pry tidak termasuk karena beliau suka berbahasa tidak benar (tidak menyenangkan).

ALI FAUZI

Merazia muslim atau non-muslim di jalanan besar nan ramai tentu sulit banget. Begitu pun di hotel --meski ruang lingkupnya jauh lebih kecil. Tak sedikit hotel di Insonesia berlabel syariah. Ditambah lagi mensyaratkan: Yang sekamar pria-wanita mesti muhrim, atau tunjukkan buku nikah. Nyatanya label dan syarat itu tetap pepesan kosong. Kalau syarat itu tetap diberlakukan hotel bisa sepi tamunya.

Everyday Mandarin

Jelang pilpres RI Jul 2014, sy dikontak Kamar Dagang Taiwan. Diminta temani wartawan dr TVBS (TV berita terbesar Taiwan) yg akan datang Jakarta utk meliput pilpres Indonesia antara Jokowi-Prabowo. Faktor Jokowi dr rakyat biasa menjadi gaung hingga ke LN. Atau jg krn politik agama yg mulai muncul di thn tsb, yg membuat jurnalis dr negeri aseng mau dtg. Dua jurnalis datang selama 5 hari di Indonesia. Saya menemani mrk, sbg org lokal. Nantinya sy ajak ke masjid. Jauh hari sebelumnya, ternyata pihak Kadin Taiwan sudah bikin janji liputan meeting dgn ibu Sylviana Murni (deputi Gubernur DKI Jakarta), Museum Geologi Bandung, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang, hingga mengunjungi lokasi rencana pembangunan Foxconn (pembuat iPhone, Nintendo, Xiaomi, Playstation, dll) yg saat itu berencana buka pabrik di daerah Cilincing, Jakarta -belakangan ga jadi buka di Indo. Sy dampingi 2 jurnalis dan 1 sekretaris Kadin Taiwan (Mr. Wei) di semua kegiatan. Dlm perjalanan pulang dr Cilincing, kt lewat Tanjung Priok. Salah satu jurnalis mendadak usul masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok. Lewati masjid. Mrk tertarik. Kt turun. Sy minta izin masuk dan meliput. Diberi izin meliput dlm masjid. Jadilah di hari itu ada 4 org non-muslim masuk ke masjid. Indonesia luar biasa toleransinya, kata mrk.

Pryadi Satriana

Tags :
Kategori :

Terkait