Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya ancaman gagal panen pada lahan pertanian, tadah hujan, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebagai imbas dari kekeringan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawat mengatakan fenomena kekeringan disebabkan oleh fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif. Maka dari itu Lahan pertanian berisiko mengalami gagal panen akibat kekurangan pasokan air saat fase pertumbuhan tanaman.
Kemudian Dwikorita juga menyampaikan Pemerintah daerah perlu melakukan aksi mitigasi dan aksi kesiapsiagaan segera, karena puncak kemarau kering diprediksi terjadi di bulan Agustus hingga awal bulan september 2023. (YO/NY/KOMPAS)