Kementerian Pertahanan Amerika Serikat akan mengirimkan drone mata-mata Black Hornet ke Ukraina untuk pertama kalinya sejak invasi rusia dimulai. Pengiriman drone itu merupakan bagian dari pemberian bantuan keamanan tambahan senilai 400 juta dolar atau setara Rp 6 miliar untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia.
Black Hornet merupakan kendaraan tak berawak yang dinilai paling ideal untuk digunakan Ukraina. Drone ini diklaim mampu terbang hingga 25 menit. Melansir CNN, drone mata-mata itu memiliki berat 1,3 kilogram dan dirancang berukuran mini agar mampu mendekati musuh, tanpa terlihat atau terdengar.
Black Hornet merupakan drone buatan Teledyne FLIR Defense, bagian dari perusaaan Teledyne Technologies TDY.N. Ukraina sendiri biasa menggunaka drone buatan Norwegia yang diberikan pemerintah negara itu dan Inggris. (AL-RF/CNN Indonesia)