Pada Rabu (02/08) Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korsel mengeluarkan peringatan panas ekstrem level tertinggi untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Sebelumnya 22 orang tewas karena gelombang panas yang terjadi pada Selasa (01/08).
Jumlah ini lebih banyak tiga kali lipat dibanding periode yang sama di tahun 2022 dengan mencatat 7 kasus kematian. Peringatan tertinggi ini dirilis saat suhu di beberapa wilayah Korsel mencapai 35 derajat celcius atau lebih selama tiga hari.
Sementara itu, di daerah selatan Buan, lokasi Jambore Pramuka Dunia ke-25 dilaporkan sekitar 400 peserta mengalami gejala yang sama akibat panas yang ekstrim itu. (AN-NY/CNN INDONESIA)