AMEG.ID, Jawa Timur - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur Dwi Cahyono mengatakan mulai Agustus hingga September okupansi hotel cenderung melemah dengan rata-rata okupansi atau tingkat penghunian kamar hanya 30 persen.
Menurut Dwi, ada beberapa faktor yang membuat okupansi hotel melemah yaitu faktor fenomena el nino yang membuat suhu udara menjadi sangat panas. Sehingga membuat orang menunda untuk bepergian.
”Sebagian pelancong diperkirakan menunda pergi berlibur sampai Oktober karena mereka malas ke luar kota karena aktivitas di luar ruangan sulit dilakukan karena panas ekstrem,” papar Dwi Cahyono.
Melansir Jawa Pos, faktor lain yang juga membuat okupansi hotel melemah yaitu faktor kondusifitas tahun politik, bulan pawai kemerdekaan RI, hingga bencana di tempat wisata unggulan seperti terbakarnya gunung arjuno dan bromo. (YO-NY/JAWA POS)