Bagaimana dengan lembaga non-profit? Ia sama sekali tidak boleh mempunyai kegiatan yang menghasilkan laba. Karena itu jenis ini bukan yang dipilih SPH.
Perubahan status tersebut ternyata tidak hanya untuk menghindarkan media dari tekanan pemegang saham. Tapi juga untuk mendapat perlakuan khusus dari pemerintah. Misalnya dalam hal pajak. Atau pemberian subsidi.
Singapura, yang persnya tidak bebas, ternyata justru memiliki pemikiran untuk menyelamatkan pers. Tapi mungkin saja pemikiran dasarnya bukan itu. Justru untuk menyelamatkan bisnis holding dari serentetan kesulitan di bisnis medianya.
Apakah setelah ini The Strait Times akan menjadi lebih independen? Rasanya tidak mungkin.
Yang juga masih ditunggu adalah: apakah ada pemegang saham baru yang masuk ke dalamnya. Mungkin juga tidak.
Apa pun Singapura telah memberikan contoh ada pilihan baru bagi masa depan media. (*)