AMEG.ID, Bojonegoro - Kasi Kedaruratan dan Logistik (KL) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro - Agus Purnomo mengatakan, Debit air sungai memang surut, tapi kondisi arus di dasar sungai tidak bisa diprediksi. Selain itu, banyak cekungan di dasar sungai bekas galian pasir.
Melansir Berita Jatim, Agus Purnomo juga mengimbau untuk warga di tepian Sungai Bengawan Solo untuk tetap waspada saat melakukan aktifitas di area sungai meski debit air dalam posisi surut, karena kondisi arus sungai itu tidak bisa diprediksi.
“Debit air sungai memang surut, tapi kondisi arus di dasar sungai tidak bisa diprediksi. Selain itu, banyak cekungan di dasar sungai bekas galian pasir,” ujarnya.
Hal ini menanggapi terkait warga tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Desa Guyangan, kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, pada Jumat (13/10) lalu. Sementara korban yang berhasil ditemukan kemudian dievakuasi dan diserahkan ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan. (AL-BG/BERITA JATIM)