AMEG.ID, Probolinggo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat, ada 30 desa di Probolinggo mengalami krisis air bersih, berdasarkan data sampai akhir Oktober 2023.
Petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD - Silvia Verdiana mengatakan, dari hasil rekapitulasi data Pusdalops, ada 51 dusun yang tersebar di 30 desa dari 14 kecamatan terdampak krisis air bersih.
Melansir Jawa Pos, Kata Silvia, banyak faktor yang mempengaruhi seperti mengeringnya sumber mata air, tidak adanya cadangan air, berkurangnya volume air dan infrastruktur lainnya. Sebagai bentuk upaya lanjutan, diperlukan kajian dan pemantauan kembali, seperti memanfaatkan sumber daya air secara lebih efektif dan efisien, lalu memprioritaskan penggunaan air untuk keperluan minum, masak, ataupun keperluan air bersih lainnya.
“Selain itu, warga juga bisa menanam banyak pohon di sekitar kawasan rawan kekeringan, gotong royong membuat waduk yang disesuaikan dengan kondisi geografis, perbanyak daerah resapan air, dan menerapkan budaya konservasi,” tutur Silvia. (IC-BG/JAWA POS)