AMEG - Semua peluang hubungan diplomatik dengan Israel harus ditutup pemerintah Indonesia, menyusul serangan besar-besaran Israel ke Jalur Gaza, Palestina, yang menewaskan banyak perempuan dan anak-anak.
“Ingat, ini bukan hanya kehendak saya, ini kehendak sejarah yang pernah dikatakan Presiden Soekarno pada 1962,” tegas Koordinator Forum Rakyat yang juga tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma, kepada redaksi, Rabu (19/5/21).
Dia mengingatkan, Bung Karno pernah mengatakan, “selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel”.
Jadi, sambung Lieus, pernyataan itu kehendak sejarah yang merupakan tekad bangsa Indonesia. “Karena itu, pemerintah Indonesia, apapun alasannya, jangan pernah melupakan kehendak sejarah itu,” tegasnya.
Sikap Israel yang terus melakukan agresi terhadap bangsa Palestina, tidak bisa lagi disikapi dengan mendikotomi perang yang terjadi sebab masalah agama.
Perang di Palestina merupakan masalah penjajahan dan pembantaian kemanusiaan. Dan bangsa Indonesia, sesuai UUD 1945 Pancasila, menolak setiap penjajahan di muka bumi dan mengutamakan perikemanusiaan.
Lieus juga mengecam sebagian kecil orang Indonesia yang membela agresi Israel terhadap Palestina.
“Mereka yang membela agresi Israel ke Palestina itu tidak paham sejarah. Untuk mengingatkan saja, Indonesia itu punya utang jasa pada bangsa Palestina, karena merekalah salah satu negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia,” ujar Lieus.
Dia juga meminta pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas dan berkoordinasi dengan negara-negara OKI terkait agresi Israel terhadap Palestina saat ini.
Lieus meminta Presiden Jokowi mengambil sikap lebih tegas terhadap pembantaian Israel pada bangsa Palestina yang terjadi saat ini.
“Tidak bisa lagi sekadar mengutuk, mengecam, harus ada tindakan lebih tegas terhadap Israel, misalnya memblokade asset-aset perusahaan milik orang yahudi di negeri ini,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai pemimpin negara muslim terbesar di dunia, presiden harus proaktif mendesak negara-negara anggota OKI, Dewan Keamanan PBB serta masyarakat dunia untuk menyelamatkan bangsa Palestina dari pembantaian Israel.
“Jika pak Jokowi melakukan itu, seluruh umat Islam di Indonesia pasti mendukung dan bersatu padu di belakangnya. Sebab isu Palestina sangat sensitif bagi umat Islam di Indonesia,” kata pemilik Warung Makar itu.
“Sebagai warga bangsa Indonesia, saya akan mendukung segala upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina,” tegasnya.