Air Limbah Pasar Bisa Rusak Daya Rekat Aspal
AMEG- Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang menghimbau para pedagang di Kota Malang. Agar tidak membuang air limbah ke jalan beraspal di sekitar lokasi pasar.
Pasalnya, bisa mempercepat kerusakan aspal jalan. Tidak bisa dipungkiri, jalan aspal di kawasan pasar dan pedagang, sering rusak atau berlubang. Lantaran kebiasaan oknum pedagang yang membuang air limbah ke jalan.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang Ir Hadi Santoso menjelaskan. Kebiasaan oknum pedagang membuang air limbah ke jalan memang berpotensi merusak aspal.
Sebab, air limbah yang dibuang oknum pedagang bisa jadi mengandung berbagai zat. Baik itu garam, maupun kandungan kimia lainnya. Kandungan bahan-bahan tersebut kemudian memengaruhi tingkat kerekatan aspal. Kerekatan aspal rusak karena bahan kimia tersebut.
Karena daya pengikat atau perekat aspal rusak, ketika terlewati beban, aspal jalan akan begitu mudah terkelupas.
“Ya kayak air asin mengandung garam. Kemudian yang mengandung atau air sumbo atau pewarna. Lalu buangan air tahu. Apalagi kalau kandungan terdapat borak atau pengawet, maka itu akan merusak jalan,” jelasnya.
Karena itu, bilamana kebiasaan tersebut tetap dilakukan oleh oknum-oknum pedagang, meski kualitas aspal bagus, tapi tak bisa awet dan cepat rusak.
“Seperti halnya di Pasar Gadang. Di sana sudah dibetulkan, tapi selang satu bulan buyar (rusak) karena dibuangi seperti itu (air limbah),” ungkap pria yang akrab di panggil Soni ini.
Oleh sebab itu, DPUPRPKP Kota Malang kembali mengimbau para pedagang pasar dan pedagang lainya agar tak membuang air limbah sembarangan, terlebih lagi di aspal jalan. Sengan begitu, aspal jalan di sekitar pasar bisa lebih awet demi kenyamanan dan kelancaran mobilitas pedagang sendiri.
“Itu imbauan kami. Termasuk juga jangan membuang sampah atau menumpuk sampah di aspal jalan. Sampah itu 'kan mengandung air lindi dan air lindi itu bisa merusak aspal,” pungkas Soni.
Sumber: