Sandi Uno Berharap Startup Game Online Segera Tumbuh

Sandi Uno Berharap Startup Game Online Segera Tumbuh

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

AMEG – Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) terus mendorong percepatan tumbuhnya ekosistem startup yang fokus pada pengembangan permainan daring atau game online.

Menurut Menteri Parekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, besarnya peluang startup game di Indonesia bisa menjadi solusi untuk memajukan industri kreatif, sekaligus memulihkan ekonomi nasional.

Sejauh ini, tambah Sandi, pihaknya telah memberikan dukungan terhadap perkembangan pelaku UMKM yang berkecimpung di dunia game.

"Kita punya program Baparekraf Developer Day. Karena itu kita akan meningkatkan keterampilan dari teman-teman, khususnya di sisi pengembangan aplikasi dan game juga," kata Sandi, dalam keterangannya, Sabtu (23/5/21) malam.

"Nantinya bukan hanya bisa masuk dalam platform online tapi juga konten," imbuh mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu.

Sandi juga melihat perkembangan e-Sport di Indonesia semakin pesat belakangan ini. Sebagai satu orang yang aktif di sektoritu, ia melihat banyak hal yang bisa digarap.

"Saya aktif di e-Sport, di e-Sport ini selain menarik daripada game, ada komentatornya, juga ada dari segi cara bermainnya dengan trik-triknya dimasukkan ke YouTube," jelas mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Karena itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu berpendapat, untuk membangun iklim startup game, dia menekankan pada peningkatan keterampilan.

"Kita bisa membangun ekonomi kita lebih kuat di masa depan secara modern, adil dan kekinian. Kita tidak bisa dengan ide yang lama. Kita harus ada ide baru yang inovatif, beradaptasi dan kolaborasi," pungkasnya.(

Sumber: