Jatim Buka Peluang Kerja Sama Dengan Sejumblah Negara

Jatim Buka Peluang Kerja Sama Dengan Sejumblah Negara

Pj Gubernur Jatim saat bertemu Dubea India untuk Indonesia dan Timor Leste--

JATIM, AMEG.ID - Kamis (29/8) di Gedung Grahadi Surabaya digelar pertemuan oleh Pj Gubernur Jatim - Adhy Karyono dan Dubes India untuk Indonesia dan Timor Leste - H.E Sandeep sekaligus Konsul Kehormatan India - Mr Manoj Bhat.

Dalam pertemuan itu, Pj. Gubernur Adhy dengan Dubes Sandeep membahas peluang kerja sama bilateral dalam berbagai bidang. Mulai dari pariwisata, industri baja/ besi, hingga energi.

"Kedatangan Dubes hari ini didasari oleh kedekatan dan kesamaan historis antara kedua belah pihak,” ujarnya.

Menurutnya, kedekatan ini didasari oleh beberapa kesamaan dalam hal agama, peninggalan kebudayaan dan kuliner. Selain itu, Jatim memiliki populasi pemeluk agama Hindu yang cukup tinggi, sedangkan India mayoritas penduduknya beragama Hindu yaitu mencapai sekitar 80 persen penduduknya.

Dalam pertemuan itu Adhy dan Sandeep membahas peluang kerja sama bilateral dalam berbagai bidang mulai dari pariwisata industri baja hingga bidang energi.

Oleh karena itu, kesamaan dalam keyakinan agama ini sedikit banyak mempengaruhi kehidupan bermasyarakat, kuliner dan arsitektur. Seperti halnya, ada banyak candi peninggalan Kerajaan Majapahit menjadi bukti agama Hindu pernah menjadi agama yang besar di Jatim.

“Kesamaan arsitektur dan pahatan candi yang mirip juga menunjukkan bahwa kedua daerah memiliki pengaruh budaya yang sama,” ungkap Adhy.

Dengan kesamaan inilah, Pj. Gubernur Adhy menjelaskan potensi pariwisata Jatim seperti candi-candi di Singosari dan Trowulan beserta wisata Ijen, Madakaripura, Bromo, Malang dan Batu agar bisa menarik wisatawan dari India.

Kesempatan ini selaras dengan kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim yang terus meningkat. Bahkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari Januari- Mei 2024 sebesar 124.030 kunjungan, meningkat 62.670 kunjungan dibandingkan Januari - Mei 2023.

Adhy juga menjelaskan terkait potensi pariwisata Jatim seperti candi-candi di Singosari sampai Gunung Ijen Bromo sampai wisata di Malang dan Batu.

“Hari ini Dubes membawa investor yang bekerja lama di Jawa Timur bidang mebel atau perkayuan kualitas ekspor ke beberapa negara. Ada hal-hal yang harus kita selesaikan terkait regulasi penyelesaian persoalan industri di Jatim,” katanya.

“Berikutnya ada juga investor baja atau besi dan energi yang mana dunia internasional mengarah pada nol emisi. Maka India menawarkan teknologi renewal energi dan solar sel,” jelasnya menambahkan.

Kerja sama bidang energi ini, lanjut Adhy, tidak lain karena India terkenal dengan penggunaan hidrogen sebagai sumber energi yang potensial dan ramah lingkungan dalam konteks pengurangan emisi gas rumah kaca.

Sumber: