Cak Kidos: Anyi-anyi Yo Kadit Nakam
![Cak Kidos: Anyi-anyi Yo Kadit Nakam](https://ameg.disway.id/uploads/cak-sodiq-4.jpg)
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG - Di zaman pandemi sekarang ini, jadi penyanyi atau musisi jangan sok jaim. Pilih-pilih job atau kebanyakan gaya. "Sekarang kalau jadi penyanyi trus anyi-anyi yo kaditmbadok," kata Cak Kidos, begitu ia biasa dipanggil oleh para penggemarnya di Malang Raya, kepada ameg.id, tadi malam.
Santer disebutkan, zaman kejayaan Cak Sodiq sebelum pandemi dulu, fee-nya sekali show sudah puluhan juta rupiah. Apalagi sejak ia sering muncul di TV Nasional, Cak Sodiq naik kelas jadi artis Nasional. Ia pun dijob sampai pelosok tanah air.
Namun sejak pandemi Maret 2020 lalu, pentas dangdut langsung tiarap. "Ibaratnya sekarang ini konser dangdut outdoor sedang ketam suri, ibarat petinju ayas iki wis halak tapi tetap unyap semangat ngelukup, ngantem disik ae, sembarang job kudu dilakoni dan tetap semangat, penyanyi sing kemenyek yo keturutan kaditnakam," kata pimpinan OM New Monata ini.
Raja dangdut koplo yang tinggal di Pandaan Kabupaten Pasuruan ini berharap show dangdut bisa digelar lagi. "Kangen ndelok ewonangenarokolem nyanyi bareng saat show OM New Monata," katanya. (*)
*kamus bahasa malangan.
Unyap = punya
Kolem = ikut
Genaro = orang
Kadit nakam/mbadok = tidak makan
Halak = kalah
Ketam = mati
Ngelukup = memukul
Ewonan = ribuan
Sumber: