23 Tahun Reformasi, Rizal Ramli Bicara Pedas Soal Cukong dan Dinasti Politik

23 Tahun Reformasi, Rizal Ramli Bicara  Pedas Soal Cukong dan Dinasti Politik

AMEG- Mantan Menko Ekuin era Gus Dur yang dikenal kritis,  Dr. Rizal Ramli menyoroti 23 tahun reformasi di Indonesia. "Hasil dari 23 tahun reformasi yaitu  KKN meluas, dibajak cukong dan dinasti politik, "kata Ekonom terkenal ini melalui akun Twitter @RamliRizal miliknya.

Bagi Rizal,  Indonesia makin jauh dari cita-cita yang diperjuangkan dulu. Faktanya, femokrasi kriminal makin menjadi-jadi di tanah air.

Bahkan Rizal mengatakan dirinya kecewa dengan para aktivis '98 yang telah mendapatkan jabatan, namun lupa pada idealisme serta tujuan lahirnya reformasi. “Jujur,  saya kecewa dengan teman-teman aktivis '98, karena begitu diberi remah-remah kekuasaan, misalnya saja jadi komisaris atau anggota DPR,  mereka malah tidak lagi memperjuangkan dan lupa dengan kepentingan rakyat," katanya.

Rizal menyoroti, setidaknya ada tiga kesalahan besar yang dilakukan  para aktivis '98. "Pertama, para aktivis sudah tidak  bersifat intelektual lagi, kedua aktivis '98 hanya melakukan pembenaran terhadap apa yang dilakukannya dengan argumentasi yang ngawur, dan ketiga yakni masuknya mereka ke dalam kekuasaan malah tidak memberi nilai tambah,  namun malah membebani bangsa dan negara," katanya.

Rizal juga menyesal dengan suburnya penjilat politik. "Masuknya para aktivis '98  ke jajaran kekuasaan atau yang jadi anggota DPR RI agar tetap mempertahankan idealisme dan tradisi intelektual," katanya

Rizal menambahkan,  jika berhadapan dengan hal yang tidak benar, maka jangan menjilat. "Atau sekurang-kurangnya diam saja,” tegasnya.(*)

Sumber: