Menko PMK Tinjau PIN Polio Di Sarong Papua

Menko PMK Tinjau PIN Polio Di Sarong Papua

Telah meninjau pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di Kota Sorong Papua.--

Papua Barat Daya, AMEG.ID - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan - Muhadjir Effendy mengatakan telah meninjau pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 yang digelar di SD YPK Syaloom Kota Sorong, Papua Barat, pada senin kemarin.

Menko PMK mengatakan, pelaksanaan PIN Polio di Kota Sorong tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak usia dini dan mendorong percepatan capaian imunisasi polio yang saat ini masih tergolong rendah di Provinsi Papua Barat Daya dan 5 provinsi lainnya di Tanah Papua.

Kata Muhadjir pelaksanan ini dilakukan untuk mendorong percepatan capaian imunisasi polio yang tergolong rendah di Papua Barat. "Dilaporkan ada 4 Kabupaten (Mimika, Mappi, Asmat, Nduga) yang anak-anaknya menderita penyakit polio mestinya sudah tidsk boleh terjadi," ujar Muhadjir.

Pelaksanaan PIN Polio 2024 di Sorong ...

Ungkap Muhadjir, Kemenko PMK akan melaksanakan rapat koordinasi secara langsung (luring) dengan mengundang seluruh perangkat desa terkait dan para camat di lingkup pemerintah Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya dan 5 Provinsi lainnya di Tanah Papua (secara daring) sehingga dapat mempercepat pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio secara menyeluruh.

"Nanti sore saya akan mengundang seluruh camat di Papua Barat Daya bersama Puskesmas dan juga TNI-Polri melakukan gerakan serempak untuk menuntaskan Pekan Imunisasi Nasional untuk mencegah penyakit Polio," kata Muhadjir.

Muhadjir menyebut telah melakukan koordinasi dengan Kemenkes untuk mengalokasikan penyediaan alat-alat penunjang modern di setiap rumah sakit daerah.

"Akan kita bantu alat-alat di tingkat Kabupaten, setiap RSUD harus sudah punya alat modern, bisa untuk melayani masyarakat terutama untuk mencegah penyakit-penyakit yang selama ini cukup tinggi angka cacat dan angka kematiannya, seperti jantung, hipertensi, kanker, dan diabetes," jelas Muhadjir.



 

Sumber: