INEO ITS Bantu Transaksi Nelayan-Penjual Ikan
AMEG – Pandemi Covid-19 berdampak terhadap berbagai sektor perekonomian. Termasuk bidang perikanan di Kabupaten Tuban. Kondisi tersebut membawa tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas sebuah platform bernama INEO. Ini untuk membantu transaksi antara nelayan dan penjual ikan.
Tim tersebut terdiri dari Fadhila Rosyidatul 'Arifah (Departemen Teknik Material dan Metalurgi), Intan Mey Setyaningrum (Departemen Teknik Fisika), dan Sri Irna Solihatun Ummah (Departemen Matematika).
Tim yang terdiri dari mahasiswi angkatan 2019 ITS ini merancang platform berbasis aplikasi daring yang diharapkan bisa membantu pulihkan ekonomi masyarakat Tuban di bidang perikanan.
Selaku ketua tim, Fadhila Rosyidatul ‘Arifah menjelaskan bahwa aplikasi ini menggandeng banyak pihak di bidang perikanan, seperti penjual ikan, nelayan, industri pengolahan ikan, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) yang ada di Tuban.
“Kami berpikir bahwa INEO bisa menjadi solusi sekaligus sarana yang baik bagi masyarakat serta pelaku usaha dalam bertransaksi, tanpa adanya kontak langsung,” tutur Fadhila seperti termuat dalam Pers Rilis Diskominfo Jatim, Senin (7/6/2021).
Fadhila menambahkan, terdapat banyak fitur yang bisa diakses agar transaksi antarpengguna dengan pelaku usaha bisa berjalan dengan baik. Fitur-fitur tersebut di antaranya ialah menu login, notifikasi, home, keranjang dan akun.
“Selain fitur-fitur yang memudahkan transaksi di antara mereka, desain aplikasi juga kita sesuaikan agar ramah pengguna,” imbuh mahasiswi kelahiran tahun 2001 ini.
Sedangkan menu login ialah menu yang mengharuskan para pengguna memverifikasi akun mereka sebelum masuk ke aplikasi. Pengguna harus mendaftarkan e-mail dan password mereka kepada INEO. “Selanjutnya, dengan e-mail dan password itu, pengguna bisa mengakses INEO,” paparnya.
Sedangkan fitur notifikasi, lanjut Fadhila, merupakan fitur pengingat bagi para pengguna terkait riwayat pembelian hingga proses transaksi yang masih berlangsung. Pengguna akan bisa melihat apakah pesanan mereka sudah terkirim atau belum dengan melihat status pengiriman di dalamnya.
Sedangkan fitur home merupakan pusat, dan pengguna dan pelaku usaha melakukan transaksi. Pada fitur home, tersedia berbagai macam pelaku usaha yang menawarkan dagangan mereka disertai dengan identitas atau nama tokonya. “Pengguna hanya meng-klik dagangan dari toko yang mereka inginkan lalu melakukan pembayaran,” ucapnya.
Kemudian fitur keranjang merupakan fitur di mana barang dagangan yang akan dibeli bisa dilihat. Setelah memilih dagangan yang diinginkan melalui fitur home, dagangan tersebut akan masuk ke fitur keranjang ini, yang artinya dagangan ini sedang ingin dibeli. Lalu pengguna bisa melakukan pembayaran untuk melanjutkan ke tahap pengiriman.
Platform yang menyajikan banyak fitur ini menawarkan potensi yang sangat banyak bagi kelangsungan pelaku usaha hasil laut. Fadhila dan rekannya mencantumkan ide ini ke dalam sebuah proposal bisnis, hingga akhirnya membawa mereka menjadi juara II Business Plan Competition Ruang Kreasi Pekon Universitas Negeri Padang (UNP) 2021.
Terakhir, Fadhila berharap bahwa INEO bisa membantu mempermudah transaksi antar masyarakat dengan pelaku usaha dan menjadi sarana penghasilan tambahan bagi pelaku usaha tanpa kontak langsung, mengingat pandemi masih berlangsung. (*)
Sumber: