Whistleblower Depok Diguyur Bunga
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
“Dugaannya itu apa? Sebaiknya itu diselesaikan dulu di tingkat inspektorat. Jangan mengadu ke atas-atas."
"Enggak tahu apa salurannya tertutup atau tidak mengerti tentang mekanisme pemerintahan,” bebernya.
“Akan saya tanyakan, kenapa mengadu ke medsos ya, karena mereka punya atasan. Ada Kasi atau Kabid, atau Kepala Dinas. Kalau di sana tidak bisa ditangani, baru naik. Kita akan koordinasi-lah,” tutupnya.
Jawaban Kepala Dinas Damkar, Gandara Budian, sudah dikutip wartawan. Bahwa ia membantah ada korupsi. “Tidak benar, itu,” ujarnya kepada wartawan.
Gandara membantah ada mark up pembelian sepatu dinas Damkar. Juga membantah ada pemotongan insentif petugas Damkar. “Potongan memang ada, tapi untuk BPJS Tenaga Kerja dan BPJS Kesehatan. Itu kan wajib,” katanya.
Tidak sebagaimana lazimnya kasus tudingan korupsi, Gandara tidak melaporkan balik Sandi yang menuduhnya korupsi. Biasanya, kasus model begini, digugat balik dengan tuduhan pencemaran nama baik. Tapi, ini tidak.
Sedangkan, Sandi kian gigih membongkar tudingan korupsi itu. Ia aktif mendatangi Kejaksaan Negeri Depok, Kamis (15/4/21), melapor, sekaligus menyerahkan bukti-bukti.
Kegigihan Sandi dan diamnya atasan Sandi, membuat masyarakat percaya pada tudingan Sandi. Terbukti dari karangan bunga.
Kasus ini agak unik. Tapi, bisa jadi pelajaran bagi kepala daerah yang korup. Kalau mereka punya anak buah seperti Sandi, pasti menakutkan bagi koruptor.
Apalagi, masyarakat mulai mendukung gerakan anti-korupsi. Satu karangan bunga (dukungan) harganya Rp 700 ribu. Berarti warga kelas menengah yang peduli. Atau warga biasa yang patungan untuk membeli karangan bunga.(ekn)
Sumber: