Huawei Menatap Augmented Reality
AMEG - Pasar augmented reality (AR) secara global diperkirakan akan bernilai 300 miliar dolar Amerika pada 2025. Sebab, koneksi 5G telah membawa hal baru dalam teknologi komunikasi mutakhir. Ia bisa dimanfaatkan ke dalam berbagai sektor. Potensi itulah yang kini sedang diincar oleh Huawei.
Bob Cai, kepala pemasaran grup bisnis operator Huawei, mengatakan bahwa AR benar-benar dapat memungkinkan konvergensi dunia fisik dan digital. AR akan menciptakan revolusi besar dalam lima industri yang menjadi prioritas. Yakni, ] pendidikan, jejaring sosial, belanja, perjalanan dan navigasi, serta sebagai game.
Cai mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah mempercepat transformasi digital dan mendorong lebih banyak perusahaan untuk merangkul teknologi AR.
Huawei pun memanfaatkan AR untuk mendemonstrasikan produk dan solusi terkemukanya secara online, untuk membuat komunikasi jauh lebih efisien selama dan setelah pandemi.
Menurut Huawei, saat ini harga headset AR yang profesional masih sangat mahal. Sehingga, ia sulit dipasarkan di tingkat end-user. Tetapi, AR itu telah memainkan peran besar dalam industri medis, manufaktur, dan logistik, sebagai peralatan profesional. Teknologi itu bahkan sudah menciptakan cara baru dalam bekerja yang tak lagi membutuhkan tangan.
Diperkirakan, headset AR akan lebih populer di masa depan seiring kian majunya teknologi. Pada 2026, diperkirakan produk-produk dengan harga di bawah 500 dolar Amerika (sekitar Rp 7,2 juta) akan mulai membanjiri pasar. Ketika itu, diperkirakan 53 juta unit headset AR sudah dilepas di pasaran.
He Chengjian, direktur Shenzhen Communication Management Bureau, mengatakan bahwa layanan teknologi komunikasi informasi yang diwakili oleh AR dapat diadopsi di berbagai industri. Mulai manufaktur, e-commerce, realestat, dekorasi rumah, budaya, olahraga, pariwisata, kesehatan, dan pendidikan. "Aplikasi AR telah menjadi mesin kunci untuk transformasi digital. Ia bisa mengubah metode produksi dan cara hidup kita,’’ katanya. (*)
Sumber: