Dihina JPU, Ribuan Pecinta HRS Hari Ini Kepung Pengadilan

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG - Hati-hati dengan ucapan. Gara-gara Jaksa Penuntut Umum (JPU) dianggap menghina imam besar Habib Rizieq Shihab (HRS), ribuan umat Islam pecinta HRS siap kepung Pengadilan Negeri Jakarta Timur Kamis (24/6/2021) siang ini.
Hari ini HRS akan menjalani sidang putusan pemaksaan kasus swab test RS Ummi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Atas rencana aksi massa umat Islam ini, aparat TNI-Polri mensiagakan ribuan personel untuk mengamankan jalannya sidang pembacaan vonis. "Jumlah personelnya 2.801 gabungan TNI-Polri semuanya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/6/2021).
Rencana hadirnya ribuan massa pecinta HRS ini dipicu ucapan JPU yang dianggap menghina gelar imam besar yang disematkan umat Islam untuk HRS.
Ucapan JPU bahwa tak pantas gelar 'imam besar' disematkan kepada Habib Rizieq, inilah yang melukai umat Islam pecinta HRS.
Sebelumnya, HRS mengatakan khawatir bila pecintanya akan hadir serta mengepung Pengadilan Negeri Jakarta Timur saat sidang putusan pada Kamis hari ini.
"Apalagi, jika 7,5 juta peserta Aksi 212 tahun 2016, terlebih-lebih 15 juta peserta Reuni 212 tahun 2018, yang datang berbondong-bondong mengepung pengadilan ini untuk menyambut tantangan JPU sekaligus membuktikan kekuatan cinta mereka, maka saya lebih tidak bisa membayangkannya lagi," ujar Habib Rizieq saat persidangan di PN Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Atas rencana aksi ini, masyarakat umum hari ini sebaiknya menjauh dari lokasi Pengadilan Jakarta Timur, karena dikhawatirkan akan terjadi kemacetan yang parah. (*)
Sumber: