Empat Tahun, Belanda Tak Mampu Temukan Cara Kalahkan Ceko

Empat Tahun, Belanda Tak Mampu Temukan Cara Kalahkan Ceko

AMEG - Ceko benar-benar menjadi lawan traumatis bagi Belanda. Istilah Jawa, disebut pengapesan (pembawa sial). Bahkan, Ceko seolah menjadi tim hantu bagi Belanda. Bagaimana tidak. Keraguan publik bola dan prediksi jika Belanda bakal kalah lagi melawan Ceko di piala Euro, terbukti.

Kalimat ini: Satu fakta menarik, Ceko adalah tim yang mengandaskan langkah Belanda menuju EURO 2016 usai menderita dua kekalahan darinya. Pada pemberitaan sebelumnya, terjadi lagi. Empat tahun berlalu, Belanda tak juga menemukan cara mengalahkan Ceko.

baca:

https://ameg.id/ceko-gagalkan-belanda-di-euro-2016-malam-ini-bagaimana/

Skor akhir 0-2 menutup laga antara Belanda kontra Ceko di babak 16 besar EURO 2020 yang dihelat di Puskas Arena, Minggu (27/6/2021) malam. 

Drama kartu merah Matthijs de Ligt dan gol dari Tomas Holes serta Patrik Schick membuat Belanda gagal lolos ke perempat final.

Belanda tak mau membuang waktu dan mencoba langsung memgambil insiatif serangan. Namun, garis pertahanan yang tinggi dari Ceko dan pressing yang diberikan ke pemain Belanda cukup ketat dan tinggi. 

Kondisi tersebut membuat pemain De Oranje kesulitan membangun serangan. Ditambah lagi permainan sedikit keras ditunjukkan dengan terus melakukan adu badan atau gangguan dari pemain Ceko ke pemain Belanda yang mengontrol bola. 

Peluang pertama baru bisa dihasilkan oleh Belanda pada menit delapan. Sepak pojok dari Donyell Malen mampu disundul oleh Matthijs de Ligt, sayang bola masih menyamping. Belanda kembali mendapat peluang emas pada menit ke-14 setelah Denzel Dumfries mampu menerima bola direct dan menyundulnya lebih dulu untuk mengecoh kiper Tomas Vaclik yang terlanjur maju. 

Beruntung bagi Ceko masih ada Tomas Kalas yang mampu memblok bola dan tak terjadi gol. Peluang bagi Ceko baru dihasilkan pada menit ke-22. Umpan manis dari Petr Sevcik mampu diterima Tomas Soucek di kotak penalti. 
Sundulannya memang kencang, sayang arahnya masih melebar dari gawang.  

Belanda yang menguasai permainan dan unggul ball posession, masih kesulitan menembus pertahanan dari Ceko. Sebaliknya, Ceko hanya sesekali mengancam via serangan balik. Sampai peluit tanda akhir babak pertama, skor tak berubah masih sama kuat 0-0. 

Pada babak kedua, Belanda mencoba kembali untuk menekan Ceko, tetapi pertahanan yang solid masih menyulitkan Belanda untuk mencetak gol. Kans terbaik pemain Negeri Kincir Angin itu didapat pada menit ke-52 saat aksi Memphis Depay yang memberikan umpan bagus ke Malen langsung berhadapan satu lawan satu dengan Tomas Vaclik. 

Sayang, aksi Malen yang ingin memperdaya kiper Ceko itu bisa dibaca dan bola diblok olehnya. Setelah serangan itu, Ceko melakukan counter attack yang membuat pemain Belanda Matthijs de Ligt terpeleset saat akan mengamankan bola. 

Kesempatan itu coba diambil oleh pemain Ceko tetapi De Ligt mengeblok bola itu dengan tangannya sambil terjatuh. Wasit memberi kartu kuning, tetapi pemain Ceko protes. Setelah dicek via Video assistant referee (VAR), akhirnya diputuskan bahwa de Ligt sengaja memegang bola itu saat terjatuh dan wasit memberikan kartu merah. 

Sumber: