Kompetisi Liga 1 Ditunda, Arema Fokus Sukseskan Vaksinasi
AMEG - Setelah PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) resmi memutuskan menunda Kompetisi Liga 1, manajemen Arema FC menyikapinya dengan fokus membantu pemerintah menjalankan program vaksinasi nasional.
Pernyataan itu disampaikan Media Officer Arema FC, Sudarmaji, Rabu (30/6/21), di Kandang Singa. Menurutnya, langkah itu paling tepat, untuk membantu menanggulangi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia.
"Opsi penundaan hingga akhir Juli merupakan upaya bersama klub dan elemen masyarakat menekan laju peningkatan angka positif Covid-19 di Indonesia. Karena itu, yang bisa kita lakukan adalah mendukung penuh program vaksin massal," jelasnya.
Langkah yang dilakukan Arema FC sejalan dengan pernyataan PT LIB yang memiliki skema bahwa kompetisi akan digelar pada 23 atau 30 Juli 2021, dengan syarat angka Covid-19 di Indonesia turun.
Tim berjuluk Singo Edan itu berharap kepada PSSI dan PT LIB agar segera membuka akses vaksin seluas-luasnya kepada pelaku industri sepak bola yang terlibat dalam kompetisi.
"Kami mendorong PSSI dan PT LIB agar membuka akses vaksin bagi pelaku sepak bola, baik itu pemain, official maupun pihak-pihak yang terlibat di kompetisi," jelasnya.
Akses vaksin ini penting, seperti halnya saat perhelatan turnamen pra-musim Piala Menpora 2021 lalu, yang mewajibkan seluruh pihak yang terlibat mengikuti program vaksinasi.
"Momentum Liga 1 ini juga harus disambut dengan kampanye vaksinasi, sekaligus meyakinkan masyarakat, bahwa vaksin aman dan berfungsi menekan penyebaran Covid-19," tambahnya.
Terkait indikasi adanya pemain terpapar Covid-19 setelah menjalani vaksinasi, Sudarmaji juga mengatakan, hal penting lainnya adalah menerapkan pola hidup baru yang lebih sehat dan mematuhi protokol kesehatan.
"Bagaimanapun, kita harus menerapkan pola hidup baru yang baik, dengan mengedepankan protokol kesehatan secara ketat," pungkasnya.
Selama pandemi Covid-19, Arema FC aktif dalam gerakan massal Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC) yang gencar melakukan sosialisasi penerapan Prokes dan pencegahan penularan Covid-19 secara massif. (*)
Sumber: