Dibutuhkan 60-70 Donor Plasma Konvalesen Tiap Hari
AMEG - Ajakan untuk mendonorkan plasma konvalesen bagi para penyintas Covid-19 terus digaungkan Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Emil Elestianto Dardak. Emil menyampaikan hal itu saat bertemu para penyintas Covid-19 di RS Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Senin (5/7/2021).
Wagub Emil mengajak para penyintas yang baru sembuh dari Covid-19 itu untuk bersedia mendonorkan plasma konvalesen mereka. Apalagi, setidaknya dibutuhkan 60 sampai 70 pendonor plasma setiap harinya.
"Menolong sesama dengan cara yang sederhana, yakni jadi pendonor plasma konvalesen. Insya Allah menjadi investasi akhirat kita yang luar biasa," kata Emil seperti termuat dalam Pers Rilis Humas Pemprov Jatim, Senin (5/7/2021).
Menurut Emil, saat ini masyarakat yang antri membutuhkan suplai plasma konvalesen di PMI sangat banyak. Di Kota Surabaya sendiri ada 551 orang yang antri. Kemudian di Kab. Sidoarjo sebanyak 251 orang. "Jadi begitu banyaknya yang menginginkan, maka butuh keikhlasan," terangnya.
Agar lebih memudahkan penyintas Covid-19 menjadi pendonor plasma konvalesen, Wagub Emil menyarakan pada RSLI dan PMI untuk menyiapkan banner informasi. Isinya, apa itu plasma konvalesen, kriteria pasien yang bisa menjadi calon pendonor, motivasi sekaligus bukti bahwa pendonor plasma merupakan bagian penting bagi masyarakat.
Lebih lanjut Emil menjelaskan, mencari pendonor plasma konvalesen dinilai cukup sulit. Sebab, pendonor yang lolos harus memenuhi kriteria persyaratan. Dari pendonor yang memenuhi kriteria tidak semua bisa lolos screening.
"Dari sekian banyak tahapan screening, ada salah satu syarat yang sulit dicapai, yakni mengukur titer. Kandungan imun dampak Covid-19 yang ada dalam tubuh seorang penyintas. Batas minimalnya 1 banding 160. Kalau lebih dari itu, maka penyintas memenuhi kriteria sebagai pendonor plasma konvalesen," jelas Emil.
Selain memberi pemahaman, motivasi serta dukungan media dibutuhkan upaya lain agar penyintas siap menjadi pendonor plasma. Upaya tersebut yakni bergabung dalam komunitas bernama ikatan alumni Covid RS Indrapura.
Ketua Komunitas Penyintas Ikatan Alumni RSLI Edy Sukotjo mengatakan, tujuan dibuatnya komunitas yang sudah mendapat persetujuan Gubernur Jatim, yakni untuk menjalin informasi antara penyintas yang satu dengan lain. Sebab, kebutuhan plasma dinilai sangat banyak. "Yang sudah sembuh, tolong bergabung ke dalam komunitas," ajaknya.
Edy menyampaikan, RSIL sendiri juga mengadakan donor plasma konvalesen setiap Minggu. "Tidak hanya di PMI, di sini juga ada. Minggu depan, donor plasma akan diselenggatakan di Grand City Mall," tuturnya.
Penanggung jawab RSLI Dr Nalendra Jayaiswara menambahkan, selain mengajak penyintas menjadi pendonor plasma konvalesen, dirinya pun berharap agar penyintas bisa menjadi edukator. Tujuannya, untuk mendidik orang-orang di kampungnya masing-masing.
"Apa yang harus dilakukan seperti yang sudah diajarkan di RS Lapangan Indrapura bisa diterapkan. Memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, cara hidup sehat. Tolong ini disampaikan ke RT dan RW setempat," tegasnya.
Menurut Nalendra, selain menangani pasien Covid-19 secara medis, RSLI juga melakukan pendampingan kepada para penyintas yang sifatnya non-medis. Ia mencontohkan, penyintas yang dinyatakan sembuh tapi tidak diterima kembali oleh perusahaannya.
"Relawan dan teman-teman yang lain mendampingi mereka. Menjelaskan aturan dan Permenkesnya. Akhirnya, tidak sampai dikeluarkan," jelasnya.
Sumber: