Penutupan Masjid Selama PPKM Darurat di Situbondo, Ini Kata Ketua PCNU

Penutupan Masjid Selama PPKM Darurat di Situbondo, Ini Kata Ketua PCNU

AMEG - Adanya penutupan masjid di Situbondo, Jawa Timur, membuat Ketua PCNU, KH Muhyiddin Khotib angkat bicara. Ia tidak menyoal, tetapi mengikuti langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo dan seruan Kementrian Agama (Kemenag) RI, atas penutupan masjid selama PPKM Darurat, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Apalagi, menurutnya, Kabupaten Situbondo secara nasional berstatus zona merah penyebaran wabah corona.

"Setelah saya kontak PWNu Jatim. Kami ikut kepada seruan Kementrian agama, dengan memakai pendekatan zona.

Yakni, ada larangan sifatnya umum untuk Kabupaten Situbondo secara nasional zona merah,” ujar Muhyiddin, panggilan akrabnya, Jum'at (9/7/2021). 

Muhyiddin menyatakan, bahwa menjaga jiwa dalam agama hukumnya wajib. "Menjaga jiwa satu kewajiban dalam agama, jika dalam emergency tidak masalah. Contohnya, shalat ketika ada banjir masa kita akan tetap, tentu kita harus menghindari. Seperti halnya larangan ke masjid ini jika emergency tidak masalah, untuk menghindari wabah dan virus,” jelasnya.

Ia menilai, pemahaman agama masyarakat rendah dan ada faktor lain atau ada yang memprovokasi keadaan. Itu bisa saja disebabkan, karena Bupati terpilih bukan pilihannya. “Sehingga terjadi karena suka atau tidak suka, bukan karena benar atau tidak, Masyarakat yang seperti itu, harus diperdayakan termasuk kiainya,” lanjutnya.

Mantan Ketua DPC PPP Situbondo periode 2015 ini juga mengungkapkan, termasuk pelaksanaan Shalat Idhul Adha, ia tetap mengikuti edaran aturan Kemenag, dan akan memilah setelah adanya data dari pihak Pemkab Situbondo.

"Untuk Idhul Adha, tetap mengikuti anjuran edaran Kementrian agama, nanti H-3 seperti apa data dari Pemkab akan dipilah. Saya berdosa jika melarang orang shalat di tempat yang aman. Bukan berarti saya kontra produktif dengan kebijakan pemerintah. Tapi mempertimbangkan aspek hukum, untuk di kota agak tinggi, panarukan agak tinggi, Mangaran juga agak tinggi, Asembagus juga agak tinggi serta Besuki juga agak tinggi, nanti akan kami pilah H-3 Idhul Adha,” tukas Muhyiddin.

Dirinya mengajak semua harus waspada, ikhtiar dalam menghindari penyebaran Covid-19. Ia kembali menegaskan, bahwa pihaknya secara umum mengikuti anjuran dan edaran Kemenag dalam pelaksanaan Idhul Adha.

Dihimbau kepada masyarakat, memperbanyak berdzikir dan membaca Shalawat burdha. Sehingga pandemi Covid-19 di Kabupaten Situbondo khususnya, cepat berakhir. (*)

Sumber: