Hindari Makanan-Minuman Ini Setelah Divaksin, Bisa Fatal Akibatnya

Hindari Makanan-Minuman Ini Setelah Divaksin, Bisa Fatal Akibatnya

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Menurut dia, makanan tinggi lemak jenuh bisa dikonsumsi tetapi kurang dari 10 persen. 

"Batasi makanan yang digoreng atau disantan, cukup satu hari satu menu. Jadi misalnya menu pagi digoreng, siang dan malam pilih dipepes, dibakar atau ditumis," terangnya. 

3. Menghindari alkohol

Dokter Christopher mengungkapkan sebuah penelitian dari luar menyatakan konsumsi alkohol berlebih, baik kronis maupun jangka pendek dalam sekali minum, akan menghambat pertumbuhan sel B dan T atau sel imunitas adaptif. 

"Kalau divaksin kita mengharapkan sel B dan T tadi terbentuk mengenali virus Covid-19 supaya ketika terserang, ada tentara yang berperang. Nah, alkohol menghambat itu," ucapnya. 

Bahaya konsumsi alkohol lainnya kata dr Christopher adalah mengganggu sel-sel cerna.

Sementara imun kita yang pertama adalah sel itu (sel usus).

4. Menghindari makanan tinggi gula

Menurut dr Christopher, makanan kandungan gula tinggi harus dihindari karena susah dicerna. Gula itu sebenarnya karbohidrat. Karbohidrat di makanan ada yang kompleks dan simpleks.  

"Nah gula itu masuk karbohidrat yang simpleks. Artinya tidak perlu lama dicerna sehingga cepat menaikkan gula darah kita," tuturnya. 

Dia mencontohkan makanan tinggi gula adalah gula pasir, sirop, susu kental manis. Jika mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan, pengaruhnya terjadi obesitas, diabetes. 

"Dan paling penting akan menghambat pembentukan sel imunitas yaitu sel B dan T," tegas Christopher.(*)

Sumber: