Pemulasaraan dan Pemakaman Jenazah Covid Menumpuk, Ini Langkah Pemkot Malang

Pemulasaraan dan Pemakaman Jenazah Covid Menumpuk, Ini Langkah Pemkot Malang

AMEG - Persoalan penumpukan pemulasaraan dan pemakaman jenazah covid-19 di Kota Malang, menjadi agenda khusus. Poin penting dalam rakor yang digelar marathon Pemkot Malang.

Rapat koordinasi mulai Jumat (9/7/2021) dipimpin langsung Walikota Malang Sutiaji. Berlanjut hingga rapat teknis yang digelar di Dinkes Kota Malang, Rabu (14/7/2021) pagi. Dipimpin Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso.

"Kita coba urai bottleneck (simpul kemacetan). Ada di mana. Dari penjemputan jenazah menuju RS pemulasaraan, pelaksanaan pemulasaraan, penghantaran ke pemakaman hingga proses penguburan," kata Walikota Malang Sutiaji.

"Nah, terpotret penumpukannya. Terjadi pada saat antrian pemulasaraan. Karena jumlah tenaga pemulasaraan tidak sebanding dengan jenazah dan daftar tunggu. Setelah pemulasaraan, masuk daftar antrian petugas pemakaman," ujar Walikota Sutiaji.

Dari sana harus ada langkah short cut yang dilakukan. 

Pertama, melakukan penambahan tenaga pemulasaraan dan tempat pemulasaraan. Kedua, menambah tenaga pemakaman. Ketiga, menguatkan mekanisme dan SOP. Bahwa, usai proses pemulasaraan dipastikan jenazah serta peti jenazah sudah aman untuk dibawa.

"Langkah ke-3 menjadi titik krusial. Diutarakan oleh dr Husnul (Kadinkes Kota Malang) dan juga dr Aurick (Satgas Covid Universitas Brawijaya). Bahwa setelah proses pemulasaraan yang dilakukan pihak rumah sakit, dipastikan sudah aman," urai Sam Aji, panggilan Walikota Malang.

"Artinya dan sesungguhnya, pasca proses dimaksud pihak keluarga dapat mengambil. Dan melakukan proses pemakaman mandiri dalam ketangguhan. Ini tentunya, akan mengurangi tingkat penumpukan, antrian sekaligus beban petugas," tegas Sam Aji.

Hal tersebut juga diutarakan Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso. 

"Kota Malang yang menginisiasi berdirinya kampung tangguh. Saat itu, salah satu instrumennya adalah ketangguhan dalam proses pemakaman. Bahkan sesungguhnya, juga pada titik pemulasaraan. Namun, dengan berbagai pertimbangan, kini yang bisa kita aktivasi adalah ketangguhan dalam proses pemakaman," tandasnya. (*)

Sumber: