Penasaran, Dahlan Iskan Bongkar Dana Bodong 2 T Keluarga Akidi
Dahlan mengaku, Minggu pagi, 1 Agustus 2021, ia sudah dimintai saran tokoh masyarakat Tionghoa dari Jakarta.
Tokoh itu meminta saran harus berbuat apa jika ternyata bantuan Rp 2 Triliun itu bodong.
"Saya jawab tidak usah bereaksi berlebihan. Bikin saja pernyataan pendek yang tidak usah terlalu keras. Isinya menyesalkan kecerobohan ahli waris Akidi yg mengakibatkan kehebohan," katanya kepada ngopibareng.id.
Heboh Bantuan Rp 2 T
Kasus ini bermula saat Sumsel mendapat bantuan dana penanggulangan covid-19 sebesar Rp 2 Triliun, Senin (26/7/2021). Penyerahan secara simbolik berlangsung di Mapolda Sumsel.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengaku mengenal keluarga Akidi Tio sejak ia bertugas di Aceh. Akidi Tio konon pengusaha asal Aceh yang kemudian pindah ke Palembang.
Saat penyerahan itu, Kapolda mengaku sempat terkejut dengan nominal bantuan yang diberikan. "Mendengarnya saja kaget, apalagi melaksanakan (amanah) itu," katanya.
"Menurut saya ini adalah amanah yang sangat luar biasa dan berat sekali karena uang yang diamanahkan ini besar dan pastinya harus dipertanggungjawabkan"
"Tapi saya yakin kalau amanah ini langsung disampaikan ke semua pihak dan masyarakat, InsyaAllah amanah ini dapat dikelola sebaik-baiknya," ujarnya.
Terkait alokasi, ia mengatakan, nantinya akan dibentuk tim ahli yang akan mengalokasikan dana bantuan tersebut sesuai kebutuhan.kapolda menyebut dirinya hanya sebagai perantara dalam menyalurkan bantuan dari pihak keluarga ke pemprov sumsel.
Ia memastikan bantuan itu akan ditujukan untuk penanganan covid-19 termasuk masyarakat terdampak pandemi.
"Saya hanya makelar kebaikan saja. Terkait alokasi, nanti akan ada ahli-ahli yang lebih paham. Saya hanya membantu untuk menyampaikan seperti dengan gubernur, pangdam, dan steakholder terkait lainnya," ujarnya.
Menurut Kapolda, ada begitu banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat di masa pandemi covid-19 ini.
"Seperti bagaimana masyarakat mencegah COVID-19. Banyak sekali faktor. Kemudian kalau sakitnya, apa yang bisa kita lakukan. Pemberian obat dan seterusnya, kemudian oksigen termasuk tenaga kesehatan dan orang-orang yang bekerja di sektor itu"
"Makanya nanti harus ada komunikasi dengan teman-teman ahli supaya bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran," ujarnya. (*)
Sumber: