Enam Atlet Paralayang Kota Batu Rajai PON XX Papua
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG - Enam atlet dari cabang olahraga (cabor) paralayang asal Kota Batu benar-benar menunjukkan tajinya di event empat tahunan PON XX Papua. Total 6 medali emas, 2 medali perak dan 2 medali perunggu disumbangkan atlet paralayang untuk kontingen Jawa Timur.
Dari 12 nomor lomba yang dipertandingkan di Bukit Gracia Jayapura. Atlet paralayang Jatim yang diwakili 90 persen atlet dari Kota Batu berhasil menyabet medali dari 9 nomor lomba yang dipertandingkan pada cabor tersebut.
Nomor perorangan Putra, Roni Pratama berhasil menyumbangkan Medali Emas dari nomor lomba Ketepatan Mendarat Putra. Begitu juga dari perorangan putri, Ike Ayu Wulandari, berhasil menyabet medali emas dari XC (cross country).
"Alhamdulillah kami meraih juara umum Cabor Paralayang, kata meraih 6 emas, 2 perak dan 2 perunggu," ujar Pelatih Paralayang Jatim, Sugeng Santoso, Rabu (13/10/2021).
Lebih lanjut Sugeng menjelaskan bahwa Kontingen Paralayang Jatim mengirimkan 8 atlet, dengan rincian dua atlet putri dan enam atlet putra. Jumlah atlet ini dibagi dalam nomor perorangan putra diikuti oleh Roni Pratama dan perorangan putri diikuti oleh Ike Ayu Wulandari.
Sedangkan beregu Putri Jatim diikuti Ike Ayu wulandari dan Rika Wijayanti. Sedangkan untuk kelompok beregu putra diikuti oleh Joni Effendi, M Rizky Dharmawan, Roni Pratama, Jafro Megawanto, Permadi Chandra Bhuana dan Gigih Iman Nurdiansyah. Dari delapan Atlet Paralayang Jatim, hanya dua orang yang berasal dari Kabupaten Malang dan Kota Malang, yakni Permadi Chandra Buana dan M Rizky Dharmawan.
Menurut Sugeng, untuk meraih juara umum, atlet paralayang Jatim dihadapkan dengan kondisi medan yang sangat berbeda dengan Gunung Banyak (tempat latihan tim paralayang Jatim). Bukit Gracia, bentuknya seperti mangkok sehingga tingkat kestabilan angin menjadi tidak menentu.
"Tingkat kesulitannya luar biasa, bentuk venuenya seperti mangkok, jarak antara take off dan landing cuman 500 meter, sementara Gunung Banyak jaraknya kurang lebih 1 kilometer. Ketinggiannya pun lebih tinggi disini 300 meter," ujar Sugeng Santoso.
Sementara itu, Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso sangat mengapresiasi capaian yang didapat oleh tim paralayang Jatim di PON Papua. Terlebih ada 6 atlet Kota Batu dari total 8 atlet yang diturunkan tim paralayang Jatim di PON Papua yang semuanya berprestasi.
"Kami akan menyiapkan penghargaan berupa uang pembinaan sebesar Rp 30 juta untuk peraih medali emas, Rp 20 juta peraih medali perak dan Rp 10 juta bagi atlet yang meraih medali perunggu," beber Punjul.
Total ada 10 atlet Kota Batu yang berlaga di PON XX Papua. 10 atlet tersebut berasal dari lima cabor, yakni cabor paralayang, selam, tarung derajat, bermotor dan biliard. (*)
Sumber: