Bootcamp Kewirausahaan Vokasi UB: Tingkatkan Kreativitas dan Inovasi Produk dan Jasa Pada Masa Pandemi
AMEG - Ditjen Dikti menggeber percepatan ekonomi di masa pandemi. Ini membutuhkan usaha dan sinergi yang saling mendukung dari berbagai pihak. Karenanya, Direktorat Kemitraan dan Keselarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) terus membangun ekosistem kewirausahaan di perguruan tinggi vokasi
Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya pun menyambut kebijakan tersebut. Digelarlah Bootcamp Kewirausahaan Mahasiswa. Bertajuk: Peningkatan Kreativitas dan Inovasi Produk dan Jasa Pada Masa Pandemi.
Pesertanya 150 mahasiswa dari berbagai program studi Pendidikan Vokasi UB. Acara ini rangkaian dari Kegiatan Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Vokasi. Dilaksanakan selama dua hari, Senin-Selasa (18-19/10/2021). Dilakukan luring terbatas dan daring di Gedung Kuliah Pendidikan Vokasi UB Ruang 309 -310 Jl Veteran 12 - 14 Kota Malang.
Pada kesempatan tersebut, Prof Dr Unti Ludigdo, M.Si., Ak, Direktur Pendidikan Vokasi UB, Senin (18/10/2021) kepada Di's Way Malang Post menyampaikan harapannya.
“Dengan komitmen pembangunan karakter wirausaha di Pendidikan Vokasi dan dukungan Pemerintah melalui Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, kami berharap. Ketika mahasiswa sudah lulus dengan ilmu terapan yang dikuasai, dapat langsung menjadi pengusaha atau pemula dalam berwirausaha. Dengan visi yang kuat untuk menjadi pengusaha yang besar di masa depan,” ujar Prof Unti.
"Karakter wirausaha ini tidak hanya berguna di bidang ekonomi. Melainkan sangat berguna di bidang sosial atau pun jika bekerja di sektor pemerintahan atau swasta", tegasnya.
Dijelaskan, pendaftar program ini sekitar 300 mahasiswa. Setelah diseleksi, menjadi 150 mahasiswa yang dinilai memenuhi ketentuan panitia. Melalui bootcamp ini, diharapkan bisa melahirkan gagasan produk, yang menjadi embrio bisnis. Nantinya akan dibina berkelanjutan di Pusat Kewirausahaan Vokasi. Ketika relatif sudah kuat bisnisnya, akan dikoneksikan dengan Badan Inkubator Inovasi Wirausaha Universitas Brawijaya.
Aspek penilaian tersebut meliputi: kemandirian, mentality, design thinking, pengalaman organisasi, pengalaman akademik dan non akademik. Mahasiswa yang lolos seleksi terbagi dalam 50 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari tiga orang, berasal dari berbagai prodi. Pengaturan ini dilakukan untuk mendukung semangat kolaborasi, hingga terwujud CEO, CPO, dan COO masa depan.
Sementara itu, Susenohaji SE M.Si, ketua pelaksana hibah kewirausahan dan penanggung jawab acara, mengatakan, “Acara ini merupakan kelanjutan dari program hibah yang diajukan pada pemerintah. Ini rangkaian ketiga dari delapan aktiftas program hibah dari Dirjen Pendidikan Vokasi.”
Delapan aktifitas program hibah adalah: 1. Sinkronisasi mata kuliah berbasis wirausaha,
2. ToT Dosen, agar kedepan bisa mengajar mahasiswanya dengan baik, 3. Rekruitmen mahasiswa untuk menjadi peserta kelompok wirausaha, 4. Boothcamp, jadi ada pembinaan oleh dosen, 5. Magang di beberapa mitra, 6. Belajar marketing SDM, 7. Dilatih untuk berinovasi membuat produk baru, lalu dipamerkan, 8. Dijembatani ke lembaga inkubator wirausaha milik UB, yakni BIIW supaya bisa dibina lebih lanjut.
Susenohaji SE M.Si, juga menjelaskan, kegiatan yang berlangsung dua hari ini dibagi dua season. Tiap season, pesertanya 75 orang. Targetnya adalah, setiap peserta mendapatkan motivasi, keterampilan dan kompetensi bersinergi, untuk menjadikan kelompok wirausaha yang sanggup mempromosikan suatu produk. (*)
Sumber: