Potensi Bencana Hidrometeorologi, Waspada Banjir Bandang

Potensi Bencana Hidrometeorologi, Waspada Banjir Bandang

AMEG - Memasuki musim hujan, akhir bulan Oktober ini, banyak hal harus diperhatikan bersama. Perlu kesiapsiagaan dan antisipasi sejak dini potensi resiko bencana hidrometeorologi.

Apa itu bencana hidrometeorologi? Risiko bencana ini biasanya terjadi selama musim hujan, dan menjadi potensi yang perlu diwaspadai sewaktu-waktu.

Jenis bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir bandang atau luapan, dan merupakan bencana yang paling banyak terjadi.

Bagaimana mengantisipasi risiko kedua bencana saat musim hujan ini? Pakar dari UB, Sudarto menegaskan, bencana adalah spesifik lokasi, sehingga bisa diprediksi dimana kemungkinan titik-titik risiko bencana sejak awal.

"Banjir bandang paling penting untuk diwaspadai saat musim hujan. Banjir bisa terjadi jika curah hujan lama, dan alirannya terbendung longsor atau tumpukan sampah dahan dan ranting," jelas Sudarto, dalam diskusi Ijen Talk City Guide 911, Selasa (26/10/2021) pagi.

Banjir ini, lanjutnya, tidak terjadi jika air hujan terserap di atas dengan baik, dan bisa mengalir di permukaan dengan lancar.

Karenanya, perlu juga melibatkan masyarakat untuk turut terlibat antisipasi dini bencana. Misalnya, ada juru sungai, untuk memastikan kondisi sungai terbendung dan aliran sungainya tetap lancar saat terjadi hujan.

Soal antisipasi bencana ini, pihak BPBD Kabupaten Malang memastikan terus melakukan kajian daerah-daerah rawan resiko bencana. Seperti, peta dan informasi rawan bencana, serta dokumen pendukung untuk kajian kesiapsiagaan bencana.

"BPBD rutin melakukan pemantauan dan kesiapsiagaan potensi bencana. Juga menginisiasi desa Tanggap Bencana di tiga desa untuk kesiapsiagaan sejak dini. Yakni, di desa Sumberbening, Sanankerto Turen dan Sumberngepoh Lawang," kata kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Malang, Budi Cahyono.

Sementara itu, Rika Riski Mahmudiah, prakirawan klimatologi Stasiun Klimatologi BMKG Malang mengungkapkan, musim penghujan ditandai dengan curah hujan lebih intensif dalam waktu 10 hari.

Menurutnya, potensi bencana bisa diantisipasi dengan mengenali cuaca saat musim hujan. Yakni, ketika hujannya lebat dan berlangsung pendek, namun juga turun hampir tiap hari.

Kondisi cuaca saat ini, pada siang-sore dan malam, kondisi hujan diperkirakan masih akan berlangsung tiga hari kedepan. Ini menandakan memasuki periode awal musim penghujan. Bahkan diprediksi bisa sampai Januari-Februari tahun depan.

"Curah hujan deras dan terjadi di daerah atas, bisa memunculkan potensi banjir bandang. Waspadai luapan sungai, dan perlu drainase yang baik," kata Rika Riski.

Prediksi BMKG juga karena La Nina, yang bisa menimbulkan curah hujan ekstrim, dengan intensitas lebih sering dan lamanya hujan yang turun. (*)

Sumber: