Siapkan Server Tangguh untuk Asessmen Nasional SD-MI

Siapkan Server Tangguh untuk Asessmen Nasional SD-MI

AMEG - Asessmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang SD/MI dimulai pekan ini. Tiap satuan pendidikan (sekolah/madrasah) harus memfasilitasi AN yang harus dilaksanakan secara daring ini.

Di Kabupaten Malang misalnya, total 1.143 SD mengikuti ANBK, yang dijadwalkan resmi pelaksanaannya selama 12 sampai 25 November 2021 mendatang. Tahapannya, diawali simulasi dan gladi bersih mulai pekan ini, kamudian harus ada sinkronisasi sebelum jadual pelaksanaan.

Namun, tidak semua SD melakukan ANBK daring yang terkoneksi langsung dengan server pusat. Rinciannya, 788 SD melakukan ANBK mandiri secara daring, 202 SD semi daring, dan sisanya 149 SD melakukan ANBK dengan menumpang di sekolah lain, dan rata-rata memilih semi daring.

Kabid Pendidikan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Ahmad Wahid Arif mengungkapkan, ANBK memang membutuhkan kesiapan sarana dan sumberdaya dalam pelaksanaannya.

"Proses penyiapannya sangat panjang. Ada yang semula daring penuh (mandiri), namun akhirnya memilih semi-daring. Begitu juga sebaliknya. Kesiapannya berubah-ubah," kata Wahid Arif di kantor Dindik Kabupaten Malang, Rabu (27/10) siang.

Pelaksanaan gladi bersih Asessmen Nasional berbasis komputer di SDN Panggungrejo 1 Kapanjen.

Kesiapan ini, lanjutnya, bisa dimaklumi karena memang ANBK SD masih pertama kali. Pelatihan teknisi khusus untuk pelaksanaan ANBK ini dilakukan dua kali, namun tidak semua operator sekolah bisa mengikuti.

"Mulai Senin (25/10/2021) kemarin, mulai dilakukan gladi bersih. Hari pertama banyak trouble di server. Yang penting jaringan server bagus, kami siap," tandas Wahid.

Berdasarkan data Pusat Asessmen dan Pembelajaran Kemendikbudristek RI, disebutkan secara nasional sejumlah 167.721 lembaga SD/MI yang melaksanakan ANBK tahun ini.

Kemenristekdikti sendiri menjadikan Asesmen Nasional untuk menghasilkan informasi (a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan (b) ada tidaknya kesenjangan di dalam sistem pendidikan.

Seperti, kesenjangan antarkelompok sosial ekonomi dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara sekolah negeri dan swasta di suatu wilayah, juga kesenjangan pendidikan antardaerah. (*)

Sumber: