Mobil KaCa dan Bioling UMM Sambangi Korban Gempa
AMEG - Mobil Kamis Membaca (KaCa) dan Bioskop Keliling (Bioling) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kembali mengaspal.
Usai menyambangi daerah Dampit dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), kali ini mereka hadir di Desa Sonowangi, Kecamatan Ampelgading, Malang, sejak Jumat (23/4/2021) kemarin.
Selain menyumbang makanan dan menghibur dengan permainan, juga mendongeng untuk meringankan trauma, yang dialami oleh anak-anak korban terdampak gempa. Bahkan juga menyiapkan bioskop keliling untuk warga sekitar.
Kedua mobil tersebut, berangkat menuju lokasi pada siang hari. Sampai di lokasi tepat saat adzan Ashar berkumandang. Mobil KaCa menuju tempat yang disediakan. Bioling langsung menuju lapangan untuk menyiapkan tayangan yang akan ditampilkan.
Anak-anak juga begitu antusias ketika Mobil KaCa datang. Beberapa asyik membaca buku. Yang lainnya sibuk dengan permainan dan dongeng yang disampaikan.
Terlebih lagi, tim Mobil KaCa berinisiatif menyuguhkan dongeng Moni dan Pino kepada anak-anak yang hadir. Mereka diajak untuk terus mengingat pentingnya menggosok gigi dua kali sehari.
Moni yang tadinya sukar sekali diajak membersihkan gigi, akhirnya rajin menyikat gigi karena mengalami sakit yang begitu parah.
‘’Hingga akhirnya, Moni kesakitan dan menangis. Untungnya dia sadar bahwa gosok gigi adalah kewajiban yang harus dibiasakan agar tidak ada kuman yang menempel,’’ kisah mahasiswa UMM.
Ditanya ihwal program yang berlangsung, Rektor UMM, Dr. Fauzan, M.Pd. menjelaskan, agenda ini merupakan satu dari rangkaian panjang program UMM Ramadan Berbagi serta UMM Berbagi untuk Negeri.
‘’Agenda ini sudah berlangsung sejak lama. Tidak hanya pada bulan Ramadan. Kami ingin hadir di tengah-tengah masyararakat terdampak gempa. Tidak hanya pada aspek fisik saja, tapi juga psikologis,’’ terangnya.
Fauzan juga mengungkapkan, UMM memiliki tekad untuk terus menebar manfaat di segala kondisi. Sementara aspek kesehatan dan psikologis seringkali dilupakan oleh masyarakat.
‘’UMM menghadirkan Mobil KaCa dan Bioling untuk mengembalikan keceriaan anak-anak, yang sedih mengalami gempa beberapa waktu lalu. Semoga, apa yang sudah kami usahakan, mampu memberikan dampak positif bagi korban gempa Malang Selatan,’’ harapnya.
Terpisah, Yadiono, Kepala Desa Sonowangi menyampaikan, kerusakan yang ada cukup banyak. Di salah satu dusun, ada sekitar 36 rumah yang rusak berat. Salah satunya bahkan roboh.
Ia juga mengaku, banyak warga dan anak-anak yang masih trauma akan kejadian bencana yang menimpa. ‘’Anak-anak menjadi mudah panik. Tidak jarang mereka takut ketika merasakan getaran mobil yang lewat,’’ jelasnya.
Sumber: