Margiono, Wartawan Piawai Pidato Telah Pergi

Margiono, Wartawan Piawai Pidato Telah Pergi

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Secara garis besar, Dahlan Iskan menulis tentang Omicron dan pada beberapa bagian menyebut nama Margiono.

Dalam tulisannya, Dahlan Iskan menyebutkan Margiono sedang berada di ICU rumah sakit Pertamina. Margiono adalah dirut Harian Rakyat Merdeka dan selama dua periode menjabat ketua umum PWI Pusat.

Menurutnya, Margiono dan keluarganya tidak mengira terkena Covid-19. Margiono merasa sesak napas, lalu dilarikan ke rumah sakit Eka, Serpong.

Margiono, lanjut Dahlan Iskan, adalah penderita gula darah sejak masih wartawan atau setelah menjadi redaktur.

Almarhum dikenal suka melontarkan guyonan, termasuk menyangkut makanan. Bagi Margiono, tidak ada makanan yang tidak enak. Makanan itu hanya punya dua klasifikasi: enak dan enak sekali. Tak heran apabila badan Margiono gemuk karena memang suka makan.

"Sejak menjadi direktur--lalu menjadi dirut--, Margiono berusaha mengendalikan makan. Juga mulai membiasakan pakai sepatu. Sandalnya hanya lebih sering dalam posisi stand by di mobil," tulis Dahlan.

Setiap tahun, lanjut Dahlan, Margiono berpidato di depan presiden sebagai ketua umum PWI Pusat. Pidatonya selalu lucu dan menyenangkan. Ia memang seorang dalang wayang kulit.

"Dua bulan terakhir berat badannya sangat normal. Turun 20 kg," ujar seorang direksi Rakyat Merdeka yang dikutip Dahlan.

Meski menderita (penyakit) gula, lanjut Dahlan, Margiono bisa mengendalikannya. Margiono selalu melihat level gula darahnya dan tidak ada harus mulai cuci darah.

Saat di rumah sakit, sesak napasnya bertambah. Hasil pemeriksaan mengindikasikan ginjalnya bermasalah. Akhirnya, Margiono pun berpulang. (*)

Sumber: